Mohon tunggu...
Muhammad Taufan
Muhammad Taufan Mohon Tunggu... Penulis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggagas Konektivitas Udara sebagai Tonggak Kemajuan Pariwisata Indonesia di Provinsi Nusa Tenggara Timur

25 Januari 2024   16:44 Diperbarui: 25 Januari 2024   19:00 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Timur

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di antara dua benua dan dua samudra. Tidak hanya itu Indonesia juga memiliki pesona yang dipancarkan oleh keindahan alam yang masih belum tersentuh oleh banyak orang. Adanya keindahan alam tersebut dapat menjadi sumber kebanggaan bagi masyarakat serta data tarik luar biasa bagi para wisatawan untuk datang. Jika dilihat dari ujung barat hingga timur menyajikan lanskap yang begituh beragam mulai dari hutan hujan tropis sampai pantai pasir putih.

Semua bentuk keindahan alam tersebut masih terjaga keasrian alamnya dengan baik. Hal tersebut memberikan kesempatan yang langka bagi pengunjung untuk merasakan keindahan yang autentik dan menyatu dengan alam secara langsung. Maka dalam gemerlapnya keindahan alam tersebut mengundang para wisatawan yang cinta dengan alam untuk menjelajahi keajaiban yang masih tersembunyi tersebut. Dari sekian banyak salah satu tempat tersebut terletak di Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Propinsi Nusa Tenggara Timur atau bisa disebut dengan NTT memegang keajaiban khususnya pada tiga pulau utama berupa Flores, Sumba, dan sebagian pulau Timor. Dimana masing-masing pulau menyuguhkan pesona alam yang dibarengi akan kebudayaan sehingga menciptakan lanskap yang berbeda-beda di setiap sudutnya. Flores menawarkan perbukitan hijau dan pemandangan gunung merapi yang megah. Sumba menawarkan akan budaya Indonesia melalui tradisi adat sampai rumah adat khas. Sedangkan sebagian pulau Timor menyuguhkan kekayaan biodata laut sampai pantai yang menakjubkan.

Setiap keindahan pada pulau tersebut akan menarik para wisatawan untuk menjelajahi keindahan yang luar biasa. Berdasarkan data dari Badan Otorita Labuan Baju Flores (BOLBF) memaparkan jumlah wisatawan yang datang ke Labuan Baju hingga 11 Desember 2023 telah mencapai angka 880.000 wisatawan. Adanya potensi keindahan alam dan jumlah wisatawan yang berkunjung kini pihak tersebut di tahun 2024 menargetkan sebanyak 1 juta wisatawan berkunjung.

Untuk dapat mencapai setiap pulau di NTT para wisatawan hanya dapat mengaksesnya melalui dua jalur berupa laut dan udara. Penggunaan jalur laut memberikan pengalaman perjalanan unik yang akan menawarkan pemandangan yang indah selama perjalanan. Walaupun demikian penggunaan jalur laut memiliki kekurangan seperti waktu perjalanan lebih lama sampai aksesibilitas ke pulau terpencil menjadi terbatas.

Di sisi lain penggunaan jalur udara menawarkan kelebihan yang signifikan dibandingkan jalur laut. Penggunaan jalur udara ke NTT telah ditunjang pula akan keberadaan bandara utama seperti Bandara Komodo di Labuan Bajo atau Bandara El Tari di Kupang. Adanya infrastuktur jalur udara tersebut menawarkan waktu perjalanan yang lebih singkat bahkan dalam hitungan jam sudah sampai. Dengan waktu perjalanan tersebut membuat para wisatawan dapat lebih banyak mengeksplorasi lebih menyeluruh di berbagai pulau di NTT.

Sumber: https://pixabay.com/id/photos/ryanair-boeing-boeing-737-800-5249631/
Sumber: https://pixabay.com/id/photos/ryanair-boeing-boeing-737-800-5249631/

Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah wisatawan agar tidak terjadi kekacauan saat menggunakan jalur udara ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Pertama berupa pembaruan dan peningkatan pada infrastuktur di bandara udara Bandara Komodo di Labuan Bajo dan Bandara El Tari di Kupang. Secara spesifik pada bandara udara berupa perluasan landasan pacu, apron, sampai terminal penumpang menjadi prioritas utama. Hal tersebut demi mengakomodasi berbagai jenis pesawat yang datang untuk meningkatkan kapasitas operasional bandara.

Selanjutnya yang dilakukan berupa perbaikan dalam aspek teknologi penerbangan menjadi hal yang ensensial. Dimana secara lebih spesifik berupa peningkatan sistem navigasi udara, pembaruan peralatan pemeliharaan pesawat, dan peningkatan keamanan bandara. Adanya peningkatan tersebut untuk mendukung operasional yang lebih efisien dan nyaman. Selain itu peningkatan sistem tersebut akan dapat memperkecil potensi keterlambatan penerbangan sampai memberikan pengalaman yang lebih bagi bagi para wisatawan sebagai pengguna.

Dalam upaya meningkatkan frekuensi penerbangan dan jaringan rute dibutuhkan keterlibatan pemerintah Provinsi NTT dengan menjalin kemitraan dengan maskapai penerbangan. Pihak pemerintah dapat memberikan dukungan kebijakan dan insentif dalam mendorong maskapai untuk membuka rute baru atau meningkatkan frekuensi penerbangan ke destinasi di NTT.

Secara spesifik untuk penerbangan domestik dapat dibuka pada beberapa kota besar yang ada di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Medan, dan lain-lain. Pada penerbangan domestik pihak pengelola maskapai dapat menggunakan pesawat besar ketika permintaan sangatlah tinggi. Tetapi jika masih kecil dapat menggunakan pesawat kecil. Untuk merealisasikan dibutuhkan komunikasi secara terbuka antara pemerintah dan maskapai penting dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat guna meningkatkan daya tarik para wisatawan.

Sumber: https://pixabay.com/id/photos/pesawat-model-pesawat-terbang-1566822/
Sumber: https://pixabay.com/id/photos/pesawat-model-pesawat-terbang-1566822/

Agar dapat memanfaatkan lebih maksimal dalam penggunaan pesawat kecil yang telah disedikan digunakan untuk menciptakan kegiatan wisatawan udara. Pesawat kecil tersebut dapat disewa oleh para wisatawan dalam mengelilingi akan berbagai tempat di Provinsi NTT melalui udara. Supaya lebih berkesan jika memungkinkan pesawat kecil tersebut dapat singgah ditempat yang diinginkan oleh para wisatawan. Sedangkan pesawat kecil tersebut juga dapat melakukan kegiatan ekstrim berupa olahraga terjun bebas sampai penerbangan aerobatik.

Penting untuk mencatat bahwa dalam mengoperasionalkan kegiatan ekstrim untuk wisatawan udara diperlukan peralatan yang memadai sampai pilot yang berpengalaman. Tidak hanya kedua hal tersebut yang harus dipenuhi tetapi juga standar keamanan yang ketat. Dari pihak pengelola juga harus setiap peserta khususnya pilot harus lulus dapat pelatihan untuk mengoperasional pesawat kecil dalam kegiatan ekstrim yang akan dilakukan. Dengan telah terpenuhinya standar keamanan yang dibutikan kelulusan harapannya para wisatawan dalam mengeksplorasikan keindahan Provinsi NTT dari udara melalui petualangan ekstrim dapat menjadi menyenangkan dan aman.

Perbaikan yang dilakukan tidak hanya berfokus kepada infrastuktur yang ada di dalam bandara saja tetapi diluar juga harus dilakukan. Salah satu perbaikan berupa akses pada sistem transportasi lokal seperti taksi, bus bandara, sampai transportasi umum darat yang saling terkoneksi satu sama lain. Belum lagi jika seseorang wisatawan menggunakan kendaraan pribadi juga harus disediakan fasilitas parkir yang memadai dan mudah ditemukan. Hal tersebut untuk memastikan mobilitas lancar bagi penumpang yang menggunakan transportasi umum atau pribadi.

Sumber: https://pixabay.com/id/photos/bangunan-rumah-toko-toko-hotel-66789/
Sumber: https://pixabay.com/id/photos/bangunan-rumah-toko-toko-hotel-66789/

Tahap selanjutnya juga harus dilakukan pembangunan infrastuktur pendukung di sekitar bandara dan destinasi wisata. Dimana pembangunan dapat berupa hotel, restoran, sampai fasilitas rekreasi yang akan menciptakan lingkungan nyaman dan menarik bagi wisatawan. Selain itu agar lebih menarik bagi para wisatawan pihak pemerintah NTT dapat menyelenggarakan acara khusus seperti festival atau event yang bertaraf internasional.

Terakhir perbaikan yang dilakukan berupa evaluasi terhadap kebijakan terhadap pajak sampai biaya operasional bagi maskapai penerbangan perlu dilakukan. Pemberian fasilitas sampai insentif pajak yang bersahabat dapat meningkatkan daya saing dan minat maskapai untuk beroperasi di NTT. Adanya keberlanjutan dari program insentif harus dapat diperimbangkan agar memastikan kelangsungan pertumbuhan konektivitas udara di masa mendatang.

Dengan mengaplikasikan setiap langkah yang telah dipaparkan secara komprehensif. Tentunya ada sebuah harapan bahwa Provinsi NTT dapat membangun konektivitas udara yang kuat. Setelah itu didapatkan maka cita-cita jumlah wisatawan dari dalam ataupun internasional dapat ditingkatkan secara maksimal. Dampak dari kemajuan tersebut berupa pertumbuhan ekonomi daerah yang bergerak ke arah yang lebih baik.

Tetapi untuk menghasilkan hal tersebut terdapat sebuah perubahan dalam transportasi udara membutuhkan dana yang sedikit. Tetapi jika semua perubahan yang dilakukan tersebut hanya mengandalkan satu sumber dari pemerintah berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) rasanya sangat berat untuk dilakukan. Maka dari itu untuk dapat memenuhi kebutuhan akan dana tanpa mengandalkan APBD pihak pemerintah Provinsi NTT dapat melakukan beberapa cara berupa:


Pertama pihak pemerintah Provinsi NTT dapat menjalankan skema kemitraan publik-swasta (Public-Private Partnership atau PPP). Jika skema tersebut dimasukan dalam konteks transportasi udara maka pihak swasta dapat melakukan bagian berupa pengelolaan, pemeliharaan, sampai pembangunan infrastuktur bandara. Tidak hanya itu saja pihak swasta juga dapat berperan sebagai investor yang menyediakan modal untuk pembangunan perubahan yang dipaparkan diatas. Setelah itu untuk pemerintah dapat memberikan insentif dan kontrak yang menguntungkan dalam jangka yang panjang.

Kedua pihak pemerintah Provinsi NTT dapat menerbitkan obligasi atau surat utang terkait pengembangan infrastuktur transportasi udara. Adanya penerbitan obligasi menjadi sumber pendanaan alternatif yang menarik bagi pemerintah tanpa harus mengandalkan dana APBD. Investor swasta sampai masyarakat dapat membeli obligasi tersebut sebagai investasi jangka panjang yang memberikan imbalan hasil. Dana yang diperoleh dari obligasi digunakan pemerintah Provinsi NTT untuk mengembangkan beberapa hal yang telah dipaparkan diatas.

Dengan penerapan berbagai model pendanaan yang telah dipaparkan diatas maka pemerintah Provinsi NTT dapat menciptakan sistem keuangan yang berkelanjutan untuk merealisaikan perubahan di sekotr transportasi udara tanpa mengandalkan APBD. Adanya keterlibatan pada sektor swasta baik melalui kemitraan atau investasi langsung dapat menjadi kunci untuk mempercepat perbaikan dan pengembangan dalam sektor ini. Untuk dapat menarik pihak swasta masuk ke dalam perubahan maka pemerintah Provinsi NTT harus dapat membuat pedoman kebijakan yang jelas dari hulu sampai hilir pada transportasi udara.

Merealisasikan beberapa hal diperlukan juga kesiapan dari maskapai nasional dan swasta mengingat adanya penerapan hukum cabotage untuk penerbangan domesitik di Indonesia. Maka dari itu perlu dicermati akan sejauh mana maskapai penerbangan nasional dan swasta bersedia dan mampu untuk berkontribusi pada konektivitas udara di NTT. Dimana langkah kolaboratif antara pemerintah dan maskapai seperti seperti pembahasan izin penerbangan, ketersediaan rute, dan insentif bagi operator. Adanya kejelasan terhadap beberapa hal tersebut dapat menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan frekuensi penerbangan dan membuka lebih banyak akses menuju destinasi pariwisata di NTT.


Setelah terkoneksinya Provinsi NTT dengan berbagai wilayah baik secara nasional maupun internasional akan berdampak positif secara luas. Pembentukan hubungan baik di NTT akan menciptakan sinergi dengan berbagai wilayah di sekitarnya khususnya di daerah Timur Indonesia. Salah satu dampaknya berupa terjadinya pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor, memperluas akses pasar, serta menciptakan peluang investasi baru di kawasan Indonesia Tengah dengan Timur. Jika sudah terjadi demikian maka pengelolaan akan transportasi udara yang dilakukan pemerintah Provinsi NTT dapat menjadi contoh bagi wilayah lainnya di Indonesia. Sehingga di ujungnya akan membuat Indonesia menjadi lebih baik lagi karena melakukan perubahan yang diawali oleh perbaikan transportasi udaranya di Provinsi NTT.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda para pembaca. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun