Mohon tunggu...
Muhammad Taufan
Muhammad Taufan Mohon Tunggu... Penulis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggagas Konektivitas Udara sebagai Tonggak Kemajuan Pariwisata Indonesia di Provinsi Nusa Tenggara Timur

25 Januari 2024   16:44 Diperbarui: 25 Januari 2024   19:00 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pixabay.com/id/photos/pesawat-model-pesawat-terbang-1566822/

Secara spesifik untuk penerbangan domestik dapat dibuka pada beberapa kota besar yang ada di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Medan, dan lain-lain. Pada penerbangan domestik pihak pengelola maskapai dapat menggunakan pesawat besar ketika permintaan sangatlah tinggi. Tetapi jika masih kecil dapat menggunakan pesawat kecil. Untuk merealisasikan dibutuhkan komunikasi secara terbuka antara pemerintah dan maskapai penting dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat guna meningkatkan daya tarik para wisatawan.

Sumber: https://pixabay.com/id/photos/pesawat-model-pesawat-terbang-1566822/
Sumber: https://pixabay.com/id/photos/pesawat-model-pesawat-terbang-1566822/

Agar dapat memanfaatkan lebih maksimal dalam penggunaan pesawat kecil yang telah disedikan digunakan untuk menciptakan kegiatan wisatawan udara. Pesawat kecil tersebut dapat disewa oleh para wisatawan dalam mengelilingi akan berbagai tempat di Provinsi NTT melalui udara. Supaya lebih berkesan jika memungkinkan pesawat kecil tersebut dapat singgah ditempat yang diinginkan oleh para wisatawan. Sedangkan pesawat kecil tersebut juga dapat melakukan kegiatan ekstrim berupa olahraga terjun bebas sampai penerbangan aerobatik.

Penting untuk mencatat bahwa dalam mengoperasionalkan kegiatan ekstrim untuk wisatawan udara diperlukan peralatan yang memadai sampai pilot yang berpengalaman. Tidak hanya kedua hal tersebut yang harus dipenuhi tetapi juga standar keamanan yang ketat. Dari pihak pengelola juga harus setiap peserta khususnya pilot harus lulus dapat pelatihan untuk mengoperasional pesawat kecil dalam kegiatan ekstrim yang akan dilakukan. Dengan telah terpenuhinya standar keamanan yang dibutikan kelulusan harapannya para wisatawan dalam mengeksplorasikan keindahan Provinsi NTT dari udara melalui petualangan ekstrim dapat menjadi menyenangkan dan aman.

Perbaikan yang dilakukan tidak hanya berfokus kepada infrastuktur yang ada di dalam bandara saja tetapi diluar juga harus dilakukan. Salah satu perbaikan berupa akses pada sistem transportasi lokal seperti taksi, bus bandara, sampai transportasi umum darat yang saling terkoneksi satu sama lain. Belum lagi jika seseorang wisatawan menggunakan kendaraan pribadi juga harus disediakan fasilitas parkir yang memadai dan mudah ditemukan. Hal tersebut untuk memastikan mobilitas lancar bagi penumpang yang menggunakan transportasi umum atau pribadi.

Sumber: https://pixabay.com/id/photos/bangunan-rumah-toko-toko-hotel-66789/
Sumber: https://pixabay.com/id/photos/bangunan-rumah-toko-toko-hotel-66789/

Tahap selanjutnya juga harus dilakukan pembangunan infrastuktur pendukung di sekitar bandara dan destinasi wisata. Dimana pembangunan dapat berupa hotel, restoran, sampai fasilitas rekreasi yang akan menciptakan lingkungan nyaman dan menarik bagi wisatawan. Selain itu agar lebih menarik bagi para wisatawan pihak pemerintah NTT dapat menyelenggarakan acara khusus seperti festival atau event yang bertaraf internasional.

Terakhir perbaikan yang dilakukan berupa evaluasi terhadap kebijakan terhadap pajak sampai biaya operasional bagi maskapai penerbangan perlu dilakukan. Pemberian fasilitas sampai insentif pajak yang bersahabat dapat meningkatkan daya saing dan minat maskapai untuk beroperasi di NTT. Adanya keberlanjutan dari program insentif harus dapat diperimbangkan agar memastikan kelangsungan pertumbuhan konektivitas udara di masa mendatang.

Dengan mengaplikasikan setiap langkah yang telah dipaparkan secara komprehensif. Tentunya ada sebuah harapan bahwa Provinsi NTT dapat membangun konektivitas udara yang kuat. Setelah itu didapatkan maka cita-cita jumlah wisatawan dari dalam ataupun internasional dapat ditingkatkan secara maksimal. Dampak dari kemajuan tersebut berupa pertumbuhan ekonomi daerah yang bergerak ke arah yang lebih baik.

Tetapi untuk menghasilkan hal tersebut terdapat sebuah perubahan dalam transportasi udara membutuhkan dana yang sedikit. Tetapi jika semua perubahan yang dilakukan tersebut hanya mengandalkan satu sumber dari pemerintah berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) rasanya sangat berat untuk dilakukan. Maka dari itu untuk dapat memenuhi kebutuhan akan dana tanpa mengandalkan APBD pihak pemerintah Provinsi NTT dapat melakukan beberapa cara berupa:


Pertama pihak pemerintah Provinsi NTT dapat menjalankan skema kemitraan publik-swasta (Public-Private Partnership atau PPP). Jika skema tersebut dimasukan dalam konteks transportasi udara maka pihak swasta dapat melakukan bagian berupa pengelolaan, pemeliharaan, sampai pembangunan infrastuktur bandara. Tidak hanya itu saja pihak swasta juga dapat berperan sebagai investor yang menyediakan modal untuk pembangunan perubahan yang dipaparkan diatas. Setelah itu untuk pemerintah dapat memberikan insentif dan kontrak yang menguntungkan dalam jangka yang panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun