Mohon tunggu...
Antonius SubanKleden
Antonius SubanKleden Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya seorang jurnalis, tinggal di Kota Kupang, NusaTenggara Timur

Saya seorang jurnalis yang sudah lama sejak tahun 1992 aktif menulis di media cetak. Saya menjadi wartawan pertama di SKM Dian di Ende Flores.. Tahun 1996 saya bergabung dengan Harian Umum Pos Kupang di Kupang. Tahun 2013 saya menjadi Pemimpin Redaksi AFBTV, sebuah televisi lokal di Kupang. Tahun 2014 saya menerbitkan majalah bulanan Kabar NTT, yang isinya tentang potensi NTT. Sejak Juni 2019 saya membuat online kabarntt.com. Saya juga mengajar jurnalistik di Kupang, memberi pelatihan jurnalistik di banyak tempat di NTT

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Oni Ojan, si Bidan Desa dengan 400 IUD

24 Juli 2019   09:31 Diperbarui: 24 Juli 2019   09:38 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Tony Kleden

SUDAH lebih dari seperempat abad kami tidak bersua muka. Tak dinyana peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tingkat Nasional 2019 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, awal Juli lalu mempertemukan kami. Bertemunya pun di ruang tunggu Bandara El Tari, Kupang,  Kamis  (4/7/2019).

Petronela Sabu Odjan, begitu nama panjangnya. Di rumah, di tengah keluarga besar dan di kampung halamannya di Lamawalang, Flores Timur, dia dipanggil Oni. Oni Ojan jika lengkap dengan sukunya. 

"Kaka...." Dia panggil saya.

Saya perhatikan asal suara itu datang. Oh, dari deretan tempat duduk di belakang saya di ruang tunggu bandara. Saya berdiri. Dia juga berdiri. Bergegas dia pindah, ambil posisi duduk di sebelah saya.

Dulu ketika Oni masih pelajar SMP di Waibalun, Larantuka, saya sudah di SMA. Dia tinggal di rumah keluarga dekatnya di Waibalun. Cuma terpaut dua rumah dari rumah kami. Tinggal di kampung kala itu, tetangga dengan seluruh isi rumah jadi saudara. Tetangga rasa saudara. Seperti kakak adik saja.

Maka ketika bersua kembali di ruang tunggu itu, semua memori yang terekam lama seperti muncul di layar.  Kisah demi kisah lama mengalir lancar.

"Mau ke mana?" Saya tanya penasaran.

"Sama-sama ke Banjarmasin toh..... Ikut Harganas," timpalnya.

Seakan menangkap rasa penasaran saya Oni segera sambung. "Saya bidan yang diminta ikut ke Banjarmasin. Ini penghargaan untuk saya," katanya.

Penghargaan? Wou.... luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun