Mohon tunggu...
Anton Kapitan
Anton Kapitan Mohon Tunggu... Guru - Seorang pegiat pendidikan yang menyukai diskusi dan debat

Anton Kapitan adalah seorang pemuda kelahiran Supun, TTU-Timor, NTT. Berjuang memaknai hidup dengan berpikir, berkata dan berbuat dalam spirit 4s. Mengupayakan sekolah kehidupan bagi anak-anak di pedalaman. Mengusahakan pendidikan sepanjang hidup. Pemimpi dari Timur untuk Indonesia dan dunia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bersama Pak Mendikbud Menuju Pendidikan Integratif yang Aktualitatif

25 Oktober 2019   10:28 Diperbarui: 25 Oktober 2019   10:50 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: cnn indonesia

Satu perbincangan yang hangat di medsos pasca pelantikan anggota Kabinet Indonesia Maju, (selanjutnya disingkat KIM) adalah figure Menteri Pendidikan, Mas Nadiem Makarim. 

Perbincangan itu hangat karena dibingkai keterkejutan netizen, juga masyarakat Indonesia atas pengangkatan Mas Nadiem yang adalah bos Gojek menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan. 

Bagaimana mungkin mas Nadiem yang hari-harinya sibuk dengan PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa Gojek harus menjadi pengendali dapur pemanusiaan manusia Indonesia, yang menjadi syarat utama untuk mencapai   impian bersama, Indonesia maju?

Lebih lanjut dilihat background akademiknya, mas nadiem lulusan luar negeri tapi yang tidak langsung berkaitan dengan dunia pendidikan. Beliau fokus studi Hubungan International hingga meraih gelar BA Bachelor of Arts) dan  master untuk bidang Business Administration (Administrasi Bisnis). 

Quo vadis Pendidkan Indonesia dan sejauhmana kualitas out put Pendidikan di tangan sang diplomat dan businessman yang praktisnya sekarang adalah pendiri dan CEO Gojek?

Beragam jawaban yang diungkapkan netizen. Ada yang bermuatan positif dan begitu optimis. Ada pula yang bernada negatif dan pesimis memandang wajah pendidikan Indonesia di hari esok. 

Saya awalnya agak pesimis, tapi setelah mendengar pidato dan pernyataan beliau dalam moment sertijab, rasa optimis saya pun bangkit dan saya PD untuk mengatakan, akan segera tiba musim semi untuk pendidikan Indonesia dalam genggaman Mas Nadiem. Bahkan saya tidak keberatan untuk mengatakan, Pendidikan Integratif dan Aktualitatif akan bersemi dalam lima tahun ini.

Sejauh mengikuti sambutan beliau dalam sertijab-nya, juga pernyataan beliau kepada wartawan sesudah acara tersebut, saya yakin pendidikannya yang dikembangkannya adalah pendidikan integtarif. 

Apa itu pendidikan integratif? Pendidikan pada pokoknya adalah belajar dan mengajar, atau tepatnya dididik dan mendidik. Saya senang bahwa beliau menargetkan kemuridannya dalam tempo 100 hari ke depan. Beliau mau belajar.  Ungkapan ini bagi saya, sesungguhnya menegaskan murid sebagai esensi pendidikan yang tidak boleh dilupakan dan diabaikan. 

Adanya murid menegaskan adanya guru, bukan sebaliknya, maka murid harus menjadi center of education (pusat pendidikan). Sudah pasti hal ini tidak dimaksudkan  untuk menjadikan murid sebagai objek pendidikan dari guru dan sistim tetapi merupakan subjek pendidikan yang harus ditangani oleh pelaku pendidikan lain dan dalam sistim yang siap memanusiakan manusia. 

Mengefektifkan murid oleh guru dengan sistim membutuh value bangsa yang begitu kokoh yakni gotong royong. Pak menteri mengangkat hal ini dalam sambutannya supaya pendidikan integratif dapat berjalan. 

Bukan soal kerja bersama-sama atau sama-sama kerja saja, melainkan berbagai elemen harus turut terlibat dengan perannya masing-masing sedemikian sehingga tidak hanya aspek kognitif yang diproses dalam pendidikan, melainkan pula, aspek emosional atau tepatnya pengelolaan hati, juga aspek spiritual dan ketrampilan diperhatikan secara seimbang sehingga tamatan pendidikan Indonesia layak masuk dunia kerja atau secara filosfis dikatakan, makin manusiawi sesudah melewati satu tahap pendidikan formal.

Untuk memudahkan tercapainya pendidikan integratif, saya yakin, Mas Nadiem akan melakukan pendekatan digital dan by online system (dengan sistim online). Tentu ini tidak sekedar digitalisasi pendidikan untuk gagah-gagahan. 

Pendekatan ini sekaligus untuk meng-up date-kan model pendidikan Indonesia dan mengaktualkan peserta didik sehingga mereka mudah terserap dalam dunia kerja era digital dan mampu berkompetisi secara efektif di tengah dunia. 

Bahkan mereka yang tamat dari pendidikan akan menjadi pribadi fenomenal yang dapat mencipta lapangan kerja bagi banyak orang dengan kekuatan teknologi zaman now.  

Demikian ungkapan rasa optimis saya. Mari tinggalkan ruang pesimis kita. Pandang Pendidikan kita dengan penuh harapan. Pastikan diri kita, ikut terlibat dalam dunia pendidikan kita, Pendidikan Intergratif yang aktualitatif bersama Mas Nadiem Makarim. Salam Kerja Mas Nadiem. #Muridbelajargurumendidik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun