Mohon tunggu...
Tony Hermanto
Tony Hermanto Mohon Tunggu... Lainnya - No bio yet

Menulis sebagai wadah emosi

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemuda Korban PHK yang Sukses Bangun Bisnis Thrifting di Pasca Pandemi

4 Februari 2021   11:17 Diperbarui: 4 Februari 2021   11:42 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barang yang di jual Goodnight Everyone. (Tangkap Layar Instagram)

Madiun, Eka Poernomo (24) awalnya ia bekerja di salah satu perusahaan besar dimana ia tinggal. Bulan Juni 2020 menjadi bulan yang suram bagi dirinya. Tak pernah menyangka jika dirinya masuk dalam daftar mereka yang jadi korban PHK imbas pandemi.

Melamar kerja di tempat lain tentu tidak mudah, apalagi dengan kondisi pandemi seperti saat ini. Namun di tengah kegelisahan nya, Eka menolak berdiam diri.

Ia mencari inspirasi, mencari cara untuk bisa tetap mendapatkan penghasilan. Menjadi korban PHK bukan berarti ia tidak bisa sukses mengerjakan hal lain. Yakni dengan berjualan Thrifting. "Awal mulanya karena dari dulu sudah suka Thrift. Dulu nyebut nya bukan Thrift tapi ngawol. Gak kepikiran, cuma posisi pas kena phk, bingung nggak ada pemasukan. Kebetulan saat itu Thrift lagi naik," ujarnya.

Meski masih pemula di bidang Thrift, Eka tak putus asa. Tak disangka, keahlian di bidang penjualan bisa membantunya. Dia melapak di platform digital seperti, Instgram, Facebook, dan Shopee. Nama lapak Eka ialah Goodnight Everyone. Nama tersebut ia pilih karena dirinya sering aktivitas di malam hari. 

Di Goodnight Everyone sendiri menjual Sweater dan hoodie. Barang tersebut ia dapatkan import. Baju bekas yang masih layak pakai di negara lain di kumpulkan di jadikan bundle/ball. Beratnya ada yang 50 kg dan 100 kg. Isinya bermacam-macam, sweater, jacket, topi, kaos, celana dll. Kemudian di import ke indonesia sama importir.

Barang yang di jual Goodnight Everyone. (Tangkap Layar Instagram)
Barang yang di jual Goodnight Everyone. (Tangkap Layar Instagram)

"saya dapatnya dari importir ini. Harga per bundle/ball berbeda. Tergantung jenis, nilai tukar dan permintaan. Kalau saya ambil nya atasan. Semacam sweater dan jaket hoodie. Dengan harga 4-6 juta. Dengan isi kalau sweater sekitar -+ 250 kalau hoodie -+140. Saya jual dengan range harga 40rb-200rb. Tergantung merk dan kondisi," ucapnya.

Urusan penjualan, Goodnight Everyone melakukannya dengan online dan offline. Penjualan online ia kirim melalui kurir. sedangkan penjualan offline bisa ia lakukan COD (Cash On Delivery) untuk karesidenan Madiun saja. Kini Eka berhasil meraih Omzet  mencapai 8 - 10 juta per bulan.

Eka berharap, Semakin besar pangsa pasar nya, punya offline store sendiri. Dan kedepan nya mungkin akan bikin produk sendiri. Entah kaos atau apa.

Penulis: Tony Hermanto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun