Mohon tunggu...
Tony Burhanudin
Tony Burhanudin Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis

Malas membaca sesat di pikiran

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Catatan Usang Tentang Angkot dan Metro Mini

10 Agustus 2015   13:47 Diperbarui: 10 Agustus 2015   13:47 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbeda dengan ojek yang beroperasi tanpa trayek dan bersifat tunggal (hanya melayani satu penumpang), sehingga kustomisasi bisa lebih mudah dilakukan melalu teknologi informasi. Kelemahan kustomisasi pada angkot dan metromini sering dimanfaatkan oleh “taksi gelap” atau angkutan umum tanpa ijin trayek. Kedua moda transportasi ini sebagian besar penumpangnya orang kantoran.

Untuk menyelamatkan kedua moda angkutan tersebut dibutuhkan para “crackers” menurut istilah Rhenald Kasali, yakni mereka yang mampu mengubah wajah industri, membongkar cara berpikir lama, dan terbuka terhadap gagasan-gagasan baru. Adakah pembaca yang punya ide brilian untuk menyelamatkan angkot dan metromini dari kepunahan? Siapa tahu ada investor yang tertarik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun