Untuk membantu pemohon SIM, Kepolisian juga memberikan bocoran soal uji teori dalam bentuk buku. Buku ini akan disebar di tempat-tempat strategis yang dekat dengan masyarakat.
Dari 65 soal untuk ujian, Buku teori yang disebar akan memuat 1.200 soal, terdiri empat bagian, termasuk keselamatan dan umum. Â Buku juga akan disebarkan di sekolah dan perpus, stasiun, terminal, bandara, hanya untuk dibaca, bukan dibawa pulang atau dimiliki.
Keempat, bawa motor sendiri
Masyarakat juga dipersilakan menggunakan kendaraan pribadinya untuk dipakai saat uji praktik pembuatan SIM C dan golongan lainnya. Hal ini tentu akan memudahkan Anda sebab telah memahami karakter kendaraan tersebut.
Kelima, sentralisasi SIM
Sebagai upaya menekan angka kecurangan yang dilakukan oknum petugas dalam pengujian SIM, polisi akan
menerapkan sistem sentralisasi terpusat untuk menentukan lulus atau tidaknya calon pemohon SIM yang direncanakan tahun ini.Â
Bila kebijakan ini diterapkan, penentuan lulus atau tidaknya seseorang akan diatur Korps Lalu Lintas Polri, bukan Polda maupun Polres.
Hal ini untuk menghindari kecurangan anggota polisi, sebab pemohon gagal pun, jadi lulus. Dan, kabarnya, saat ini sistem sudah bekerja, petugas di lapangan tidak bisa asal sembarang menerbitkan SIM ketika pemohon tidak lulus ujian baik teori maupun praktik. Semua akan terkunci pada sistem.
Bila pemohon tidak lulus, tidak akan terklik. Kalau tidak lulus atau tidak ujian akan terlihat di command center, karena itu, meski dari Polda dan Polres nge-klik untuk nge-print hasil ujian, tidak akan bisa ter-print.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H