Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Kemenangan Perdana STy yang Berbesar Hati atas PHs yang Angkuh

9 Januari 2023   07:55 Diperbarui: 9 Januari 2023   08:06 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikap sombong dan angkuh PHs juga selalu tersorot tatkala duduk di bench pemain. Bahasa tubuhnya, ekspresi wajahnya nampak tidak pernah ramah, tetapi angkuh. Sebab, merasa menjadi pelatih hebat yang mampu mengangkat derajat sepak bola Vietnam di kancah Asia Tenggara, Asia, dan dunia.

Kesombongan dan keangkuhan PHs, aibnya malah dibongkar sendiri bahwa PHs memang berjiwa kerdil, miskin hati dan pikiran, sampai tidak mau menerima jabat tangan STy. Saat dikonfirmasi wartawan, malah jujur menyebut punya masalah pribadi, padahal PHs dan STy adalah sahabat, sama-sama orang Korea Selatan. Sikap PHs seolah malah mempermalukan diri sebagai bangsa Korea yang tidak cerdas otak dan kepribadian.

Sikap PHs yang kerdil ini, apakah sengaja hanya demi skenario meramaikan berita, cari sensasi, dan popularitas? Atau demi drama psywar, perang urat syaraf di luar lapangan? Atau kejadian nyata sikap kerdil?

Yang pasti, seorang PHs juga nampak tidak mendidik pemain licik dan kotor macam Doan Van Hau (DVH). Padahal dalam laga di Stadion Gelora Utama Bung Karno (SUGBK), DVH kembali menjadi sorotan media massa berkat aksi tekel dua kaki ke arah Dendy Sulistyawan dan tendangan ke kaki Ricky Kambuaya di kotak pinalti. Namun, keduanya lepas dari pengawasan wasit dan hakim garis, karena licik yang nampak bersih. Melanjutkan kelicikan sebelumnya atas Evan Dimas, hingga membuat pemain Malaysia justru yang diganjar kartu merah akibat keculasannya.

Selain rivalitas pelatih, rivalitas sejarah pertemuan, budaya adanya pemain tidak sportif alias licik dan kotor, hingga rivalitas yang dibangun oleh media massa Vietnam, membuat laga antara skuad Garuda dan Golden Star Warriors selalu berlangsung panas.

Terlebih hasil imbang 0-0 di laga leg 1, membuat Timnas Indonesia dan Vietnam sama-sama punya peluang untuk lolos ke final Piala AFF 2022. Sehingga dapat dipastikan, leg kedua semifinal Piala AFF 2022 bakal digelar di Stadion My Dinh, Senin (9/1/2023), akan menjadi partai yang sangat dinanti bukan hanya oleh publik sepak bola Vietnam, Indonesia, dan Korea Selatan, tetapi dinanti oleh publik sepak bola Asia Tenggara, Asia, dan dunia.

Kira-kira, apakah PHs yang angkuh dan sombong akan membuktikan diri sebagai pelatih sukses yang tidak terkalahkan oleh STy. Atau PHs akan kualat karena sikapnya dan kalah untuk kali pertama oleh STy di depan publik Vietnam?

Dari statistik laga Indonesia dan Vietnam sejak fase grup hingga semi final leg 1 di Senayan Jakarta, nampaknya, bila strategi dan komposisi pemain yang diturunkan STy tepat, maka PHs akan kalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun