Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

PT KAI Naikan Harga Tiket Tanpa Rambu-Rambu, Rakyat Dikorbankan, DPR, YLKI?

8 Januari 2023   18:48 Diperbarui: 8 Januari 2023   18:58 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang menjadi perbincangan warganet dan masyarakat, harga tiket naik seenaknya KAI, tidak pernah ada pengumuman, tidak pernah ada sosialisasi.

Lihat, saat Menhub mengapungkan wacana akan ada tarif berbeda untuk penumpang KRL orang kaya dan miskin. Apa yang dilakukan Menhub benar, melakukan tes ombak dulu. Dan hasilnya, banyak respon yang tidak memihak kepada wacana yang ditebar Menhub. Padahal harga tiketnya hanya kisaran ribuan, bukan ratusan ribu.

Wahai PT KAI, Anda menaikkan tiket kereta eksekutif dan ekonomi, tidak pakai tes ombak, tidak pakai wacana, tidak ada pengumuman, tidak ada sosialisasi. Tetapi harga tiket tahu-tahu dinaikkan tanpa ada persetujuan dari stakeholder terkait.Dan, Anda menjadikan masyarakat seperti korban "pemerkosaan".

Masyarakat yang butuh moda kereta api karena terdesak dan kebutuhuhan serta alasan lain, tahu-tahu dipaksa membeli tiket yang dinaikkan seenaknya oleh KAI.

PT KAI, lihat kasus wacana tiket KRL orang kaya dan miskin. Ingat bagaimana masalah BPJS, BBM, listrik, dan lainnya yang menyangkut hajat hidup rakyat. PT KAI untuk hajat hidup rakyat!!!

Tolong PT KAI, menaikkan tiket kereta pakai proses, prosedur yang merakyat, yang bijak dan pakai kebijakan yang logis. Anda di Indonesia dan BUMN itu dari, oleh, dan untuk siapa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun