Hadirnya smart meter mengikuti perkembangan zaman, teknologi smart meter memang wajib ada. Bagaimana agar tidak jadi lahan korupsi, rakyat miskin tidak terbebani?(Supartono JW.30122022)
Bagi masyarakat pelanggan listrik PLN konvensional, ada kabar baik dari BUMN ini, sebab akan hadir SMART METER. Tunggu, benarkah ini kabar baik? Atau kabar buruk?
Jawabnya, saya simpulkan:
Pertama, ini kabar baik bagi pelanggan listrik PLN atau masyarakat Indonesia yang masih menggunakan catatan meter manual/konvensional, karena pencatatan meteran listrik akan akurat.
Kedua, kabar baik untuk Indonesia karena PLN mengikuti perkembangan zaman di era digitalisasi dan Industri 4.0.
Ketiga, kabar buruk bagi BUMN PLN bila dalam proses digitalisasi ini ada penyelewengan anggaran alias menjadi lahan korupsi.
Keempat, kabar buruk bagi masyarakat karena dalam proses digitalisasi ini, pasti harus mengeluarkan anggaran lagi. Sama seperti digitalisasi siaran televisi, yang hingga saat ini masih banyak dikeluhakan rakyat karena harus mengeluarkan biaya lagi demi sekadar dapat nonton televisi bagi rakyat yang TVnya belum digital karena harga set top box di toko-toko tak kurang dari dua ratus ribuan, belum lagi antena yang menunjang dll.
Kelima, demi mengikuti perkembangan zaman, teknologi smart meter memang wajib ada. Tetapi bagaimana caranya agar rakyat miskin tidak terus terbebani?
Tentang smart meter
Sesuai perkembangan zaman, hadirnya smart meter (pencatatan meteran listrik digital PLN) akan meningkatkan efisiensi dan transparansi kelistrikan bagi pelanggan listrik konvensional yang masih menggunakan catatan meteran manual.
Diketahui bahwa dengan sistem digital, pencatatan meteran listrik oleh PLN yang selama ini sering terjadi masalah dengan pelanggannya akan tergaransi tingkat akuntabelnya. Pasalnya, kualitas dan kuantitas data yang diterima melalui smart meter dapat dijamin.