Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sulit Mengalahkan Thailand dan Juara Piala AFF 2022, Bila Tabiat Pemain Tidak Berubah!

27 Desember 2022   14:23 Diperbarui: 27 Desember 2022   14:43 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu, ada kambing hitam persiapan tim terganggu karena kompetisi sedang libur gara-gara tragedi Kanjuruhan. Tetapi TC hampir sebulan pun tidak ada program uji coba.

Andai kompetisi tidak libur, tidak ada tragedi Kanjuruhan, ada program uji coba dalam TC, saya yakin para pemain yang rendah intelegensi dan personality dengan andalan sikap egois dan individualisnya, tetap saja akan merusak kekompakan, permainan, kolektivitas, dan produktivitas tim.

Saat bentrok, buang tabiat buruk

Bila saat bentrok ke-81 atau ke-15 di Piala AFF, karakter miskin hati dan pikiran yang dipertunjukkan dalam dua laga masih melekat di hati dan pikiran di beberapa pemain serta ditonjolkan dalam bentuk sikap egois dan individualis yang buntutnya mengurangi kemampuan teknik dan fisik, maka jangan harap, pasukan STy ini mampu menang lawan Thailand. Mengimbangi permainannya pun akan kesulitan.

Meminjam istilah STy, dalam laga versus Brunei ada pemain yang disebut plin-plan. Maksudnya adalah tidak dapat mengambil keputusan cerdas saat sedang menguasai bola. Keputusannya seharusnya bola segera diumpan ke teman, tetapi masih dikuasai hingga sangat mudah direbut lawan. Selain itu, selain plin-plan menguasai bola atau mengirim umpan ke teman yang lebih menguntungkan posisinya untuk mencetak gol, malah memilih menembak ke arah gawang sendiri, hasilnya pun mengecewakan.

Wahai para pemain yang sekarang dipilih STy masuk gerbong Timnas Indonesia Piala AFF 2022, yang masih lekat dengan karakter egois dan individualis malu dan tahu dirilah. Selama ini Indonesia selalu gagal di Piala AFF di antara penyebabnya karena hal itu.

Tidak usah sok menonjol. Tidak usah berpikir harus jadi pahlawan pencetak gol timnas dan mencatatkan namanya dalam sejarah, sebab tidak akan ada artinya bila Garuda kalah permainan dan gol. Gagal lagi di Piala AFF.

Bukalah mata hati dan pikiran kalian. Berusahalah untuk cerdas otak dan cerdas kepribadian. Sebab, publk sepak bola nasional banyak yang sudah paham tabiat kalian. Jangan dibawa saat laga versus Thailand. Singkirkan, buang tabiat buruk itu, agar Garuda menang. Garuda ya, yang menang. Bukan individu pemain!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun