Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Meneladani Jepang, Australia, dan Korea Selatan dari Bekas yang Ditorehkan

4 Desember 2022   07:27 Diperbarui: 7 Desember 2022   19:21 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa mereka dapat tampil menggila di Piala Dunia? Padahal sama-sama bangsa Asia, seperti Indonesia? Jawabnya, yang membedakan adalah daya juang, pendidkan, TIPS, tahu diri, peduli, tanggungjawab, disiplin, dan tahu malu, sebab mereka senantiasa bercermin, instrospeksi diri, merefleksi diri, dan terus berbenah memperbaiki kelemahan dan kekurangan.

Cerminan yang paling dapat dilihat adalah, dalam diri setiap pemain, nampak pribadi atau manusia yang sudah makan bangku pendidikan, sudah makan latihan dan pendidikan TIPS sepak bola, sehingga cerdas otak (intelegensi) dan cerdas emosi (personality). Bekal dalam sepak bola pun sangat cerdas teknik dan kecepatan (speed) karena pondasinya cerdas otak dan emosi. 

Cerminan lainnya, para pemain ini tahu rasanya bersyukur dan berterima kasih sudah menjadi bagian dalam tim Jepang, Australia, dan Korea Selatan, maka menghargai yang sudah memberikan kepercayaan, maka membalasnya dengan meninggalkan bekas manis dan pahit. 

Apa yang kita lakukan, hanya akan sia-sia bila tidak meninggalkan jejak atau bekas proses dari apa yang kita lakukan.

Ilustrasi pribadi
Ilustrasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun