"Kita ingat, Indonesia (PSSI) sudah berapa kali KLB, ingat nggak?, ada empat kali di era Nurdin Halid, dari 2014 sudah empat kali. Menghasilkan apa? menghasilkan terus seperti ini. Kita harusnya konsentrasi PSSI harus jadi lebih baik. Kita menghargai semua lapisan masyarakat. Nggak mungkin PSSI bisa sendiri," ujar Riyadh.
"PSSI perlu pengamat, perlu suporter, perlu memberikan masukan agar PSSI jadi lebih baik. Ini yang harus dilaksanakan untuk memperbaiki PSSI," lanjut Riyadh.
Itu pernyataan lucu. Apalagi Riyadh mengatakan, jika pada bulan November 2023, akan terjadi pergantian pengurus. Dan perlu proses selama tiga bulan. Dan, pakai bicara, begini:
"PSSI nggak pakai disuruh nanti tahun 2023 ya ganti. Dan perlu proses 3 bulan sebelumnya mundur. Jadi saya kira PSSI sekarang buktikan dirinya ganti dan perbaiki yang lubang-lubang apa yang kurang-kurang. Yang ngerti sepakbola dapat banyak masukan kayak pemainnya," ungkap Riyadh.
Voters dan statuta tempat berlindung?
Ini yang dipersoalkan tanggungjawab nyawa, ngelesnya 2023 akan ada KLB. Lebih parah, Riyadh juga mengatakan:
"Siapa yang nyuruh (mundur). Kalau yang nyuruh mundur ini voternya menenuhi syarat, sesuai dengan statuta ya dijalankan. Sampai hari ini tidak ada voter yang mengusulkan hal itu," ujar Riyadh.
Luar biasa ya? Ujung-ujungnya mainnya dilingkaran itu-itu saja. Voters, statuta, tidak boleh intervensi.
Voters PSSI itu siapa saja, ya? Ya, lingkaran itu-itu saja. Yang mengesahkan statuta siapa, ya? Ya, voters yang itu-itu juga. Rumusnya menjadi Voters=PSSI=Statuta. Kalau PSSI disenggol, bentengnya voters. Kalau voters disenggol, dalihnya statuta.
Wahai voters dan PSSI yang statuta, bagaimana bila Pemerintah dan Kepolisian RI tidak memberi restu (izin-rekomendasi) kompetisi Liga 1, 2, 3, dan turunannya di gelar? Atau segala bentuk kegiatan yang berbau sepak bola di wilayah RI? Mau minta tolong voters? Atau minta tolong statuta? Atau minta bantuan FIFA?
Itu bukan intervensi lho? Tapi tidak diberikan restu karena PSSI yang=voters=statuta, memang tidak layak diberikan izin. Meski, tidak akan dihukum FIFA, ayo, bisa apa PSSI? Bisa apa voters? Untuk apa statuta?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H