Saya telusuri, ternyata terbitnya Logo dan Tema HUT Kemerdekaan RI ke-77, jarang ada media dan rakyat yang mengomentari, mengkritisi, mengapa logo dan temanya itu? Sepertinya, semua menerima dan menelan saja. Luar Biasa.
Maaf, saya mencoba mengkritisi menyoal Logo dan Tema HUT Kemerdekaan RI yang selalu dibuat atau diterbitkan oleh Pemerintah. Bila Logo dan Tema di terbitkan oleh rakyat, kira-kira bentuk logo , makna logo, serta makna temanya seperti apa ya?
Bersyukur dan tetap sedih
Saya, sebagai rakyat jelata tetap bersyukur bahwa di HUT RI ke-77, pemerintah RI membuat logo dan tema sesuai kondisi teraktual yang baru dialami oleh bangsa, Negara, dan seluruh rakyat di negeri ini.
Namun, meski Indonesia sudah merdeka 77 tahun, apakah logo dan tema HUT RI ke-77 ini mewakili perasaan seluruh rakyat Indonesia? Mewakili seluruh rakyat yang masih hidup miskin, menderita? Mewakili seluruh rakyat yang terus merasakan ketidakadilan karena hukum terus tajam ke bawah dan tumpul ke atas? Siapa yang terus mengeruk uang rakyat? Siapa yang terus korup? Siapa yang melindungi mereka?
Siapa yang sejatinya telah merdeka di negeri ini? Apakah rakyat benar-benar telah merdeka dan mendapatkan hak-haknya sesuai Pembukaan UUD 1945? Ini yang tetap membuat sedih.
Siapa yang terus berpesta pora di negeri ini, memerah rakyat, ongkang-ongkang dengan bendera politik. Hidup bak sultan dengan oligarki dan dinasti seolah negeri ini miliknya hingga tujuh turunan? Berbagai peraturan dan kebijakan, lebih sering menekan dan semakin membuat susah rakyat yang sudah menderita? BPJS, BBM, Listrik, Minyak Goreng, dan segala hal yang merupakan hajat hidup rakyat, hanya menjadi alat dan selalu diobok-obok. Berita dan faktanya Rakyat terus terdampak.
Benar, Indonesia sudah merdeka 77 tahun, lepas dari penjajahan kolonialisme. Tetapi nyatanya rakyat terus dijajah oleh anak bangsa sendiri melalui rezim partai politik, rezim oligarki, rezim dinasti. Rezim penjajah karya anak bangsa sendiri.
Mengapa itu dilupakan? Mengapa HUT RI ke-77 tema besarnya hanya bicara kisah dua tahun terakhir yang dialami bangsa dan rakyat ini dari belenggu corona?
Jujur, tema besarnya belum mengadopsi pencapaian 77 tahun rakyat Indonesia merdeka. Siapa yang merdeka?
Saya kutip dari laman Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia (Kemensetneg) yang telah mengumumkan Logo 17 Agustus 2022 pada tanggal 12 Juli 2022 lalu, didapati Tema Besar Peringatan 77 Tahun Republik Indonesia "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat". Tertuang dalam Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara Nomor B-620/M/S/TU.00.04/07/2022 yang dikeluarkan pada tanggal 12 Juli 2022.
Ternyata, yang melatarbelakangi Tema Besar HUT Kemerdekaan RI ke-77Â "Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat"Â adalah Peristiwa yang dialami selama kurang lebih Dua Tahun ini. Indonesia menghadapi tantangan dan ujian sejarah. Kecemasan sosial hingga tekanan ekonomi berat sangat dirasakan oleh rakyat Indonesia di penjuru tanah air. Namun di tengah keterpurukan, semua elemen bangsa bergerak bersama dan bergotong royong untuk mewujudkan harapan.
Kita bersama-sama melihat bagaimana kinerja dari pemerintah dan gerakan dari masyarakat bersinergi bersama untuk mencapai percepatan pemulihan kondisi di semua sektor dan siap bangkit menghadapi tantangan global. Yah, itu persitiwa corona.
Bila RI sudah berusia 77 tahun, dan tema besar HUT RI ke-77 hanya refleksi dari peristiwa dua tahun terakhir, itu pun hanya karena corona, selama 2 tahun, peristiwa yang lain ke mana? Lalu, yang 55 tahun juga bagaimana? Rakyat masih menderita dan terus didera ketidakadilan.
Masalah tema, bagi saya kurang pas dan banyak memanipulasi fakta yang terjadi di negeri ini, terutama yang diterima dan dialami rakyat. Namun, masalah logo, yang visualnya disebut mencerminkan rasa optimis dari bangsa yang dinamis, bersinergi, tegas, dan lugas dalam menghadapi tantangan global, coba kita telusuri, apakah ke-7 makna logo itu sudah mencerminkan Rakyat Indonesia merdeka yang diusahakan oleh pemimpin negeri ini?
Atau 7 makna itu, semuanya untuk kepentingan rakyat? Atau kepentingan yang punya kepentingan? Atau 7 makna itu hanya slogan? Silakan dianalisis.
1. Dua Panah ke Atas (Percepatan dan Pergerakan)
Bentuk angka 77 menyerupai dua panah ke atas melambangkan gerak percepatan dalam memperbaiki kondisi Indonesia untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.
2. Dua Anak Tangga (Progres dan Pembangunan)
Dua garis mendatar membentuk tangga yang mengarah ke atas melambangkan progress dan pembangunan segala sektor di Indonesia.
3. Bagian Atas Terpotong (Demokrasi dan Keterbukaan)
Bagian atas terpotong melambangkan keterbukaan bangsa Indonesia dalam perannya di tingkat global untuk bergerak secara bebas aktif bersama dalam pemulihan kondisi dunia.
4. Garis Miring dan Sudut Runcing (Semangat Juang dan Garuda Pancasila)
Garis miring dan sudut runcing, yang terinspirasi dari bambu runcing dan kepala Garuda Pancasila, melambangkan semangat pejuang untuk bangkit lebih kuat dan tangguh.
5. Dua Garis Melengkung (Sinergi dan Harapan)
Dua garis melengkung melambangkan sinergi pemerintah dan masyarakat dalam bergotong royong dan bergerak berdampingan secara fleksibel dan dinamis menuju satu arah, menuju Indonesia Maju.
6. Sudut Penghubung (Penghubung antar Bangsa)
Sudut penghubung melambangkan peran Indonesia pada forum G20 dalam mempersatukan suara negara-negara maju untuk berkontribusi menyelesaikan berbagai isu dan tantangan yang dihadapi dunia.
7. Siluet Angka 1 (Persatuan Indonesia)
Siluet angka satu melambangkan semangat persatuan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia yang besar, kuat, dan bersatu.
Terima kasih pejuang
Terima kasih kepada para pejuang, rakyat Indonesia sebenarnya, yang telah rela mengorbankan darah dan nyawa demi Indonesia merdeka, lepas dari penjajahan kolonialisme dan kini sudah 77 tahun. Maafkan para pemimpin di negeri ini, yang jiwanya, sikap, perbuatannya masih tak ubahnya menjadi penjajah anak negeri sendiri, demi kepentingan sendiri, politik, golongan, oligarki, dinasti, dan cukong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H