Jangan terpancing dengan tindakan, intrik, provokasi, permainan kasar, dan sikap licik pemain Vietnam U-16, yang akan merugikan pemain dan tim. Karena saya masih yakin, Vietnam U-16 akan kembali mengulang budayanya, termasuk praktik diving, mengulur waktu, dan pura-pura cidera.Â
Bima pun wajib membekali para pemain, bagaimana menghadapi jalan buntu dan ke luar dari masalah hingga mampu membikin gol, bila lawan main parkir bus dan mengancam dengan serangan balik.
Saat versus Myanmar, Iqbal cs cukup lama mengalami jalan buntu. Tetapi dengan pilihan terus menyerang dan menyerang, akhirnya tembus juga. Tetapi risikonya, saat serangan balik, gawang Andrika mudah jebol.
Vietnam U-16 jelas beda dengan Myanmar, dengan kualitas TIPS plus akal liciknya, saya prediksi mereka juga akan sama, main terbuka seperti Indonesia U-16. Kondisi ini, akan memudahkan Kaka dkk membuat gol dengan kekuatan tiki-takanya. Tetapi, Andrika dan Iqbal cs di belakang wajib fokus dan konsentrasi sepanjang detik, agar tidak ada gol ke gawang Indonesia.
Terpenting, sekali lagi, semua pemain patuhi, disiplin, dan jalankan instruksi- strategi sesuai pakem dan pedagogi ala Bima Sakti. Tidak egois, individuslis, cerdas intelegensi dan personality.Â
Suporter cerdas, host-komentator, setop lebay
Bila semua dijalankan, yakin, Indonesia meraih trofi. Aamiin. Oh ya, sekali lagi, mengingatkan, suporter yang cerdas, para  host, dan komentator di televisi, jangan lebay, ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H