Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bima Sakti, Kalahkan Vietnam Sudah Prestasi, Ayo Ikuti Jejak Fakhri Husaini Raih Tropi

8 Agustus 2022   19:02 Diperbarui: 8 Agustus 2022   19:20 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil ini, mampu mengobati rasa sakit hati publik sepak bola nasional atas perlakukan buruk Timnas Vietnam U-19 dan Media Massa Vietnam serta sikap pelatih U-16 yang setali tiga uang, terus mencari-cari kelemahan, kesalahan, dan merendahkan  sepak bola Indonesia dengan berbagai dalih.

Namun harus diingat oleh Bima dan pasukannya, bahwa mampu mengalahkan Vietnam di fase grup, adalah baru langkah awal. Untuk meraih tropi AFF kali kedua bagi Indonesia, jalan Bima dan pasukannya masih tak mudah.

Masih ada fase semi final. Lawannya Myanmar yang mampu menelan Australia. Bila mampu menang, saya prediksi, Vietnam akan kembali menembus final, karena akan mampu mengalahkan Thailand U-16 di semi final.

Bima dalami ilmu pedagogi, pemain sadar diri

Sebelumnya, publik sepak bola nasional masih banyak yang meragukan kemampuan Bima Sakti yang belum memiliki kompetensi yang cukup untuk membesut Timnas Indonesia U-16 yang masih belia dan menjadi cikal bakal Timnas senior. 

Saya sendiri, menyarankan Bima Sakti untuk mendalami ILMU PEDAGOGI begitu Garuda Muda tampil di luar ekspetasi saat tampil versus Filipina U-16 karena intelegensi dan personality pemain seperti belum disentuh.

Selain Bima yang diragukan kompetensinya membesut Timnas, publik sepak bola nasional juga berharap para pemain Timnas U-16 yang dipilih Bima Sakti tahu diri. Sebab, di Indonesia, pemain usia 16 tahun jumlahnya sangat melimpah dan jutaan. 

Bila Bima kemudian memilih hanya 28 pemain yang kini tergabung mewakili Timnas Indonesia U-16, yang cara pemilihan dan merekrutnya juga masih menjadi perdebatan dan pertanyaan publuk, karena banyaknya wadah, turnamen, kompetisi pesepak bola usia 16 tahun ini, maka publik pun tidak mau mendengar dan membaca alasan saat pasukan berkekuatan 28 pemain pilihan Bima ini tampil tidak sesuai standar TIPS Timnas.

Mau tampil perdana, tampil laga kedua, tampil laga ketiga, level Timnas seharusnya tampil tidak ada yang mengecewakan. Semua pemain wajib memiliki standar TIPS sebagai pemain Timnas. Bila pelatih Timnas U-16 bukan Bima Sakti, belum tentu 28 pemain ini ada.dalam skuat Timnas U-16, lho. 

Jadi, saat PSSI sudah menentukan siapa pelatih Timnas U-16, maka pelatih wajib mampu menjawab kepercayaan dengan garansi memberi prestasi. Begitu pun para pemain. Setelah di pilih oleh pelatih masuk skuat Timnas U-16, tidak ada pemain yang tampil mengecewakan, tidak lulus rapor TIPS. Tidak bermain menonjolkan individualisme dan egoisme karena tak cerdas otak dan kepribadian, mental, emosi.

Tidak ada, terjun dalam event Piala AFF, hanya untuk mencari pengalaman, mencari jam terbang, apalagi sekadar bagi-bagi tempat di Timnas. Pasalnya, bagi Timnas negara lain, terutama musih sebenarnya Timnas Indonesia, yang namanya Timnas, mau level U-16, U-19, U-23, Senior, semua memiliki kewajiban yang sama saat tampil di ajang Asia Tenggara, Asia, Dunia. Prestasi hingga juara adalah taruhannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun