Ketiga, miskin pengetahuan agama dan ilmu.
Dari ketiga sebab tersebut, buntutnya akan lahir manusia-manusia yang hanya mementingkan dirinya sendiri, egois, individualistis, takut kehilangan yang bukan miliknya, menjadi penjiplak karya cipta orang lain, tukang copypaste, hanya menjadi manusia pengguna/pemakai tak mampu menciptkan ide dan karya karena lemah analisis, tak kreatif-imajinatif-inovatif.
Kelemahan-kelamahan mendasar yang bertumpu pada otak dan pribadi yang tak diasah, didik, dan dikembangkan dengan benar, maka melahirkan manusia yang setengah hati dalam langkah hidupnya, bahkan yang kebablasan sampai terpuruk, tak punya hati.
Contoh fakta dalam kehidupan nyata terkini di Indonesia, masyarakat dapat terus melihat aksi manusia-manusia yang tidak punya hati dan setengah hati, sebab yang dipikirkan hanya kehidupan duniawi, kepentingan dirinya, kelompoknya, golongannya, harta, kekuasaan, oligarki, dinasti, mengabdi pada junjungan dan lainnya. Sangat mudah yang seperti itu dibaca, diidentifikasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H