Namun, apakah faktanya, khususnya bagi masyarakat, khususnya rakyat jelata hal tersebut menjadi komitmen atau mendarah daging? Rasanya pemerintah perlu lebih dalam menyelami perasaan rakyat. Pasalnya, hingga peringatan HLP ke-5, hal-hal yang seharusnya di NKRI terjadi berdasarkan aplikasi dan perwujudan dari Sila-Sila dalam Pancasila, masih jauh panggang dari api.
Masih teringat tema HLP tahun lalu. "Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh." Realisasinya, dalam tindakan, siapa yang tangguh? Hukum tetap tajam ke bawah, tumpul ke atas. Tema hanya SLOGAN.Â
Coba, di peringatan HLP ke-6 tahun 2022, pemerintah membikin tema: "Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia." Ini ironis. Peradaban Indonesia saja masih dipertanyakan. Apakah dengan rakyat yang terus terpolarisasi oleh kepentingan politik dan kekuasaan, rakyat tambah beradab? Terutama yang berlindung dan bekerja untuk penguasa?
Heran, bikin tema apa hanya sekadar bikin, ya? Saat peringatan HLP 2021 saya sebut temanya nampak pas, cocok untuk seluruh rakyat, bangsa, dan negara Indonesia bila dalam keadaan normal. Mengapa? Sebab saat itu, Indonesia dalam situasi tidak normal.Â
Rakyat terus diliputi penderitaan dan ketidakadilan. Sementara ada pihak yang terus berpesta pora di atas kepentingan dan kepentingan. Bancakan uang rakyat dan kekayaan negeri ini demi mengabdi kepada para cukong. Asyik masyuk dalam politik dinasti, oligarki, KKN yang masih masif, yang semuanya mereka lakukan bukan demi rakyat.
Jadi, tema Pancasila dalam Tindakan itu, tepatnya menyasar kepada siapa? Tindakan siapa yang selama ini justru jauh dari nafas Pancasila? Kalau Bersatu untuk Indonesia Tangguh, itu tak perlu diragukan! Para pejuang bangsa telah memberikan contoh dan meneladani merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah dengan taruhan darah dan nyawa.
Karenanya, rakyat yang masih terus dibodohi, terus merasakan penderitaan dan ketidakadilan dijajah oleh penjajah baru oleh para oligarki dan dinasti politik, tentu akan sangat tangguh menumpas kezaliman di negeri ini.
Karenanya, saat itu hingga sekarang, tentu dapat dikulasi berapa jumlah rakyat Indonesia yang hingga kini tindakannya sesuai Pancasila. Dan, rakyat juga tahu, ada berapa rakyat yang sudah ditangkapi oleh pemerintah.yang tindakannya dianggap melanggar Pancasila.
Tapi kira-kira, siapa yang hingga kini tak pernah ditangkapi, meski tindakannya tak sesuai pancasila. Bahkan setiap hari di media sosial justru mengajak berseteru dengan ungkapannya yang terus memancing permusuhan. Mengapa mereka masih aman-aman saja dan bebas berkeliaran?
Tema Peringatan HLP 2021 nampaknya memang sekadar slogan. Kini, di Peringatan HLP ke-6 di 2022, kok lagi-lagi sangat kental dengan bau slogannya! "Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia."?
Siapa yang terus bangkit dan melanjutkan pesta pora di atas penderitaan rakyat? Siapa yang terus bertindak TAK BERADAB? Siapa yang diajak bangkit bersama? Partai Koalisi? Partai oposisi bagaimana?Â