Bila boleh mengulang kisah. Andai saat meladeni Vietnam bermain imbang, bisa jadi, Egy dan rekan bisa meraih mimpi menggondol medali emas. Sebab, di semi final akan bertemu Malaysia. Atau bila saat meladeni Thailand di semi final, STy juga cerdas strategi, belum tentu ada pemain yang lolos mengawal pemain Thailand mudah menjebol gawang Ernando.
Jadi, cikal bakal Timnas yang kuat dan sebagian besar pemainnya sudah terasah TIPSnya adalah benar, para pemain dalam skuad SEA Games. Tentunya akan ditambah Pratama Arhan, Elkan Baggot, dan para pemain senior yang benar-benar lulus TIPS. STy jangan sampai salah memanggil pemain yang sekadar terlihat terampil teknik dan speed, tapi rendah intelegensi dan personality.
Yakin, bila STy tak salah memilih pemain, maka Bangladesh akan mudah dijinakkan. Ranking FIFA Timnas Indonesia naik. Pun pasukan Garuda akan  percaya diri menghadapi Kualifikasi Piala Asia, apalagi ada tambahan pemain dari Eropa.
Compang-camping, tapi menang
STy dan pasukan yang nanti dipilihnya, saat menghadapi Bangladesh, minimal wajib belajar pada kondisi saat Timnas U-23 mampu menyingkirkan Timnas U-23 Malaysia.Â
Tampil hanya dengan kekuatan 14 pemain, 2 pemain malah masih berusia 17 tahun, menghadapi musuh abadi Malaysia, anak-anak Garuda justru tampil sesuai ekspetasi.Â
Saya sebut, Garuda bukan menang keberuntungan karena dari adu pinalti. Tetapi memang menang karena STy menurunkan komposisi pemain dan strategi cerdas.
Tampilnya Ernando sebagai pahlawan kemenangan, juga bukan keberuntungan. Sebab, Ernando punya kompetensi dan kapasitas sebagai penjaga gawang yang mumpuni. Saya catat, saat Ernando menggagalkan 2 pinalti pemain Malaysia, Ernando tak melakukan penyelamatan gaya-gaya-an. Ernando melihat arah bola. Bukan bergerak spekulasi. Sehingga, bola dapat ditangkap/diblok. Tapi, 3 gol yang bersarang di gawang Ernando, nampak Ernando mencoba bergerak spekulasi, jadi seolah tertipu. Â
Dari kisah meladeni Malaysia yang saya sebut compang-camping, sampai menurunkan Saddil Ramdani bukan di posnya, menurunkan 2 pemain usai 17 tahun, dan Rio Fahmi di bek kiri, padahal yang dihadapi Timnas Malaysia yang hanya kalah keberuntungan dari Vietnam. Ronaldo malah mampu membikin gol. Meski Malaysia mampu samakan kedudukan. Adu pinalti tetap menang.
Untuk itu, semoga STy akan memulai meracik Timnas yang kuat sejak meladeni Bangladesh, berlanjut ke Kualifikasi Piala Asia, dan Piala AFF.Â
Ayo STy, tak usah berpikir PSSI bikin Training Center dulu. Tidak cukup waktu dan belum tentu. He he.