Jujur, tak ada bedanya antara Asnawi dan 3 pemain yang dapat kartu merah. Andai Asnawi cerdas. Sadar diri, tenaganya sangat dibutuhkan Shin Tae-yong di semua laga, saat dia sudah dapat 1 kartu kuning, harusnya awas dan hati-hati agar tak dapat kartu kuning kedua. Tapi apa yang terjadi. Asnawi enteng saja bikin pelanggaran yang harganya sama dengan kartu kuning.
Andai Asnawi bertanggungjawab dan berpikir cerdas, maka dia tentu akan dapat bermain di semi final. Dan, belum tentu Thailand dapat menahan Indonesia sampai babak perpanjangan waktu.
Dari catatan  siapa-siapa yang tak cerdas itu, dalam menghadapi Timnas Malaysia U-23 dalam perebutan medali perunggu di
Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Minggu sore, 22 Mei 2022 pukul 16.00 WIB, maka semua pemain yang tersisa, WAJIB MEMAKSAKAN DIRINYA CERDAS!
Tak perlu berpikir head to head dalam SEA Games dan catatan-catatan lainnya. Dengan pemain yang tersisa, siapa pun yang diberikan kepercayaan turun lebih awal dan berikutnya, tunjukkan kecerdasan otak kalian secara konsisten sepanjang laga. Sehingga mampu  mengontrol emosi serta mengontrol diri dalam kualitas teknik dan speed sebagai pemain terpilih.
Bila faktanya, dalam laga, permainan kalian lebih unggul dari Malaysia dan mampu menang gol, tetaplah rendah hati tak jemawa. Bila faktanya, mampu menang permainan, tetapi kalah dalam gol atau kalah permainan, pun kalah gol, tetaplah berjiwa ksatria dan menjunjung sportivitas.
Ingat, sportivitas adalah sikap adil (jujur) terhadap lawan; sikap bersedia mengakui keunggulan (kekuatan, kebenaran) lawan atau kekalahan (kelemahan, kesalahan) sendiri.
Jangan terpengaruh dan terganggu dengan sikap dan tuntutan netizen/warganet/publik sepak bola Indonesia yang menuntut tak boleh kalah dari Malaysia karena sebagai musuh bebuyutan. Tetapi bersikap dan berjuanglah secara realistis.
Tak harus malu bila kompetensi kalian (TIPS) memang kalah dari Malaysia. Lalu hasil laga juga kalah. Tapi, kalian wajib malu, bila tak mampu menampilkan permainan terbaik dengan TIPS yang cerdas. Apalagi bila sampai kalah tetapi bersikap tak sportif.
Orang yang sportif: Â jujur, jantan, bersedia mengakui keunggulan lawan, tegas, gagah. Orang yang menjunjung sportivitas: bersikap adil, jujur terhadap lawan, mengakui keunggulan lawan.
Karenanya, orang yang sportif dan menjunjung sportivitas, adalah orang yang cerdas intelegensi, cerdas personality, cerdas mengelola emosi, mampu menganalisis salah dan benar, dapat memecahkan masalah, kreatif-imajinatif menemukan solusi, hingga ciptakan inovasi.
Ayo pasukan Garuda Muda, ladeni Malaysia U-23 dengan sportif dan junjung sportivitas. Menanglah dengan sportif dan sportivitas. Aamiin.