Tuan STy, maaf. Itulah kondisi sepak bola Indonesia sampai saat ini. Jadi, maaf bila Anda memang harus melatih TIPS pemain dari DASAR LAGI.
Pertanyaannya, apakah para pembina/pelatih sepak bola akar rumput di Indonesia menyadari hal ini? Maaf, selama ini, sepak bola akar rumput Indonesia banyak jadi ajang gaya-gayaan/sok-sok-an. Tak paham organisasi, tak paham menjadi pembina, tak punya kompetensi melatih, tapi terus berada dan cari makan di sepak bola akar rumput.
Lalu, bagaimana melahirkan pemain nasional yang TIPSnya mumpuni, nilai rapornya di atas nilai 80? PSSI, coba verifikasi, berapa persen pembina dan pelatih sepak bola akar rumput di Indonesia yang memiliki kompetensi dan kualifikasi TIPS sesuai standar. Bila didapat hasil verifikasi, mau di ke manakan para pembina/pelatih yang tak lulus?
STy sudah melihat dan memahami fakta TIPS pemain Timnas Indonesia, artinya sangat sadar dan paham betapa bermasalahnya sektor pondasi sepak bola nasional, sebab Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki ilmu dan praktik sepak bola yang benar terus tak tersolusikan. Sepak bola akar rumput pun dibiarkan tanpa pedoman dan arah.
Ayo, PSSI, pegiat sepak bola akar rumput, jadikan kritik terbaru STy sebagai refleksi. Lalu, lakukan aksi pembenahan terstruktur, sistematis, terprogram!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H