Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSSI, Sepak Bola Akar Rumput, Jadikan Kritik Terbaru STy, Refleksi dan Aksi

27 April 2022   12:53 Diperbarui: 27 April 2022   13:03 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuan STy, maaf. Itulah kondisi sepak bola Indonesia sampai saat ini. Jadi, maaf bila Anda memang harus melatih TIPS pemain dari DASAR LAGI.

Pertanyaannya, apakah para pembina/pelatih sepak bola akar rumput di Indonesia menyadari hal ini? Maaf, selama ini, sepak bola akar rumput Indonesia banyak jadi ajang gaya-gayaan/sok-sok-an. Tak paham organisasi, tak paham menjadi pembina, tak punya kompetensi melatih, tapi terus berada dan cari makan di sepak bola akar rumput.

Lalu, bagaimana melahirkan pemain nasional yang TIPSnya mumpuni, nilai rapornya di atas nilai 80? PSSI, coba verifikasi, berapa persen pembina dan pelatih sepak bola akar rumput di Indonesia yang memiliki kompetensi dan kualifikasi TIPS sesuai standar. Bila didapat hasil verifikasi, mau di ke manakan para pembina/pelatih yang tak lulus?

STy sudah melihat dan memahami fakta TIPS pemain Timnas Indonesia, artinya sangat sadar dan paham betapa bermasalahnya sektor pondasi sepak bola nasional, sebab Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki ilmu dan praktik sepak bola yang benar terus tak tersolusikan. Sepak bola akar rumput pun dibiarkan tanpa pedoman dan arah.

Ayo, PSSI, pegiat sepak bola akar rumput, jadikan kritik terbaru STy sebagai refleksi. Lalu, lakukan aksi pembenahan terstruktur, sistematis, terprogram!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun