Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSSI, Sepak Bola Akar Rumput, Jadikan Kritik Terbaru STy, Refleksi dan Aksi

27 April 2022   12:53 Diperbarui: 27 April 2022   13:03 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan demikian lengkaplah sudah, STy paham bahwa meski sudah direkrut ke Timnas, sejatinya para pemain Indonesia ini belum lulus TIPS. Mungkin bila dimintai pendapat, kira-kira, berapa nilai rapor TIPS para pemain Timnas, mumgkinkah STy akan mengatakan rapornya lulus?

Bila di bangku sekolah, ketuntasan akademik siswa misalnya minimal nilai.60, dari rentang 10-100, maka pemain Timnas kita bisa jadi nilai rapor TIPSnya masih di bawah 50/40 atau malah kurang dari itu.

Refleksi sepak bola akar rumput

Sebelum STy mengungkap kelemahan TIPS secara lengkap, sejatinya publik, sepak bola nasional sudah sangat tahu dan paham mengenai hal ini. Tetapi, sepanjang Timnas diampu oleh berbagai pelatih, baik lokal mau pun asing. Hanya STy yang berani dan jujur tentang kondisi TIPS pemain Timnas.

Puluhan artikel menyoal ini sudah saya publikasikan di media massa. PSSI pun sudah paham akar masalahnya. Tapi, mengapa benang kusut TIPS pemain ini masih berkibar hingga usia 92 tahun PSSI?

PSSI tetap tak pernah meluncurkan Standar Baku Pemain Timnas. PSSI tak pernah menyentuh sepak bola akar rumput dengan benar baik fungsi, kedudukan, dan tanggungjawab. Padahal sepak bola akar rumput adalah PONDASI SEPAK BOLA NASIONAL.

Tetapi SSB dan sejenisnya yang gaya-gayaan dibiarkan bebas berkeliaran.  Kompetisi resmi usia muda (Soeratin U13 dan U15) malah atas nama Klub, bukan SSB. Standar Kepengurusan, Keorganisasian, dan Kurikulum juga masih omong kosong.

Sementara yang paling bikin benang kusut adalah, pelatih di SSB itu sangat banyak yang tidak berlisensi, berlisensi D (kursus seminggu), lisensi C (kursus dua minggu) dan seterusnya.

Sepak bola akar rumput itu=anak-anak Pendidikan Usia Dini (PAUD). SERIBU KALI LEBIH SAYA BILANG. Di sekolah formal, anak PAUD gurunya berlisensi Sarjana/S1 (pendidikan 4 tahun, 8 semester). Paham perkembangan anak, psikologis, sikap anak, intelegensi anak, personality anak, psikomotor anak. Bahasa kerennya, paham pedagogi.

Pedagogi adalah ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru. Istilah ini merujuk pada strategi pembelajaran atau gaya pembelajaran. Pedagogi juga kadang-kadang merujuk pada penggunaan yang tepat dari strategi mengajar.

Bila pembina/guru/pelatih sepak bola akar rumput tak memiliki bekal ilmu itu, maka inilah belantara sepak bola nasional yang entah sampai kapan akan terurai benang kusutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun