Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tes Ombak, Air Tenang di Negeri ini

22 April 2022   23:15 Diperbarui: 22 April 2022   23:50 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Saya, sebagai rakyat biasa, setiap detik ingin segala sesuatunya, di negeri ini, di tempatkan pada tempatnya. Karennya, melalui tulisan-tulisan saya, selalu berusaha seobyektif mungkin. Tak memihak. Karena yang benar, adalah benar. Salah adalah salah. 

Saya selalu memotret wajah Indonesia secara dinamis dan menyelami bagaimana suasana hati rakyat yang cinta damai dan cinta tak  dibikin menderita.

Jadi, apa yang saya tulis memang berdasarkan suasana nyata, bukan intrik, taktik, apalagi politik. Juga bukan tes ombak. Bukan air tenang, menghanyutkan.

Tes ombak dan air tenang

Bila rezim sekarang dinilai gemar tes ombak, rasanya memang bisa dikumpulkan bukti-bukti dan datanya, lalu dianalisis, dan dapat disimpulkan benar atau tidak.

Tes ombak, sejatinya masih lebih bijak dan lebih baik, dari pada tidak ada tes ombak, tetapi tiba-tiba pemerintah membuat peraturan dan kebijakan yang mencekik rakyat.

Mungkin, sebaiknya, candaan saya, orang-orang di pemerintahan dan parlemen, sering ada di pantai atau pinggir laut, agar terbiasa melihat ombak bergelombang. Sehingga, saat kembali ke kursi kekuasaannya, jadi teruji dalam membuat peraturan dan kebijakan yang membikin rakyat tak resah gelisah menderita karena menguasai ilmu dan tes ombak yang benar.

Sayang, rezim sekarang nampaknya banyak yang tak terbiasa di pinggir laut, jadi tak peduli dengan apa itu ombak. Akhirnya, bikin peraturan dan kebijakan tak lagi berpikir tes ombak-ombakan.

Terbukti, kini tanpa ada tanda-tanda, tiba-tiba minyak goreng langka. Lalu, PPN dinaikan, harga BBM dinaikkan, pun harga-harga kebutuhan pokok, juga melambung.

Sebaliknya, rezim, koalisinya, oligarkinya, terpaksa melakukan tes ombak, khususnya dalam hal kekuasaan. Karena mereka ingin berkuasa lebih lama.

Secara umum, arti tes ombak adalah mencoba sesuatu yang baru ke khalayak umum, sering berupa mengajukan opini, wacana, mungkin rancangan undang-undang, memasarkan produk baru untuk dilihat bagaimana respon khalayak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun