Maaf, meski sedikit, saya juga ikutan coba berbagi pengalaman dan ilmu, meneladani para guru dan suhu saya kepada orang-orang yang saya anggap dekat, saya anggap keluarga. Saya ikhlas dan berharap, mereka ikut meneladani para guru dan suhu saya.
Namun, dari pengalaman dan ilmu yang saya dapat dari guru dan suhu saya, saya jadi tahu kenyataan. Ternyata ada di antara mereka yang tak tahu cara berterima kasih atau tak tahu cara membalas budi. Padahal sudah saya anggap dekat, bahkan saya anggap keluarga. Mengapa?
Dari pengalaman dan ilmu yang saya dapat, untuk berterima kasih dan membalas budi, meski para guru dan suhu tak berharap dan mengharap, beberapa yang masih umur panjang, sering saya datangi, masih saya jalin komunikasi.Â
Tujuannya tak lebih sekadar ucapan terima kasih. Bahkan, beberapa dari mereka juga saya sebut dalam artikel yang saya tulis. Lalu, bagi mereka yang sudah tenang di sisiNya, tak henti saya kirimkan doa.
Lebih dari itu, sebagai ucapan terima kasih dan balas budi, beberapa pengalaman dan ilmu saya bagi utuh dan saya ceritakan kepada yang saya bagi, itu adalah pengalaman dan ilmu dari A, B, C, dan seterusnya.
Berdasarkan pengalaman dan ilmu yang saya dapat, saya pun coba kembangkan hingga menjadi pengalaman dan ilmu baru yang kreatif dan inovatif (menurut saya). Dan itu, secara konsisten saya lakukan, meneladani semua guru dan suhu saya.
Cerdas Iseaki, maka ...
Bicara tentang berbagi pengalaman dan ilmu, bagi orang-orang yang tinggi kecerdasan intelegensi dan personality-nya, maka pasti, pengalaman dan ilmu itu tak ternilai harganya. Terlebih pengalaman dan ilmu hasil dari kreativitas dan pengembangan inovasi yang out of the box.
Hanya orang-orang cerdas intelektual, sosial, emosional, analitis, kreatif, imajinatif, plus iman (Iseaki) serta terdidik, terlatih, dan kaya pengalaman, sehingga kompeten di bidang yang ditekuninya, yang mampu menghasilkan karya inovatif.
Sudah tentu, karya inovatifnya tentu hasil dari ramuan pengalaman dan ilmu di bangku pendidikan formal, digabung dengan pengalaman dan ilmu dari out of the book, yaitu cara berpikir tanpa dibatasi oleh batasan diri atau bisa juga disebut dengan cara melatih untuk berpikir di luar dari yang umum.
Bersyukurlah, orang-orang yang dekat dan ada di lingkaran orang-orang yang cerdas Iseaki, penghasil karya inovatif, kompeten di bidangnya, tak henti mengembangkan karya dan berbagi untuk kemaslahatan umat.