Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

TSN 2022, Menghargai Pejuang Sepak Bola Akar Rumput Indonesia

21 Maret 2022   17:31 Diperbarui: 21 Maret 2022   17:36 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa pun yang berjuang di jalan yang benar dan baik demi kemaslahatan umat dengan ikhlas, tak akan pernah terlintas dalam benak hati dan pikirannya untuk mencari keuntungan dan kepentingan pribadi. Bila pada suatu saat ada orang lain yang menghargai, itu bukan karena orang lain, tetapi penghargaan itu karena perbuatan benar dan baiknya telah bermanfaat bagi orang lain. (Supartono JW.21032022)

Menghargai pejuang yang benar

Sekolah Sepak Bola (SSB) atau Diklat Sepak Bola (DSB), atau Akademi Sepak Bola (ASB) di Indonesia, boleh saja menjamur. Namun, sebagai praktisi sekaligus pengamat sepak bola nasional, saya tahu persis mana SSB/DSB/ASB dll yang benar-benar, benar dan memenuhi syarat akan keberadaannya.

Mirisnya, banyak di antara SSB/DSB/ASB yang tetap percaya diri dan langsung eksis dalam hutan belantara sepak bola akar rumput Indonesia. Langsung dapat terlibat dalam berbagai festival/turnamen/kompetisi, sebab panitianya juga butuh eksis dan butuh peserta tanpa pandang bulu.

Lebih miris, banyak di antara mereka, karena tak paham visi-misi-tujuan sepak bola akar rumput, menabrak semua etika dan regulasi, demi gengsi dan ambisi, maka event apa pun yang diikuti, yang dikejar adalah prestasi juara dengan menghalalkan segala cara. Tak peduli siswa/pemain yang digunakan bukan hasil didikkanannya. Sehingga muncul. budaya di Indonesia, banyak pesepak bola usia dini dan muda, memiliki seribu bendera.

Orang Tua yang merasa anaknya mampu bermain bola baru sebatas teknik dan speed, estafet mencari SSB/DSB/ASB yang ambisi mencari prestasi, sehingga anaknya dapat ditampung dan ikut festival/turnamen/kompetisi gratis. Di sinilah nampak kecerdasan intelegensi dan personaliti para pengurus SSB/DSB/ASB serta orang tua  yang jauh di bawah nilai rapor kompetensi standar.

Jadilah, sepak bola akar rumput Indonesia terus berkubang dalam sengkarut dan benang kusut yang tak kunjung dapat diurai.

Harus disadari bahwa berjuang dan memperjuangkan keberadaan sepak bola akar rumput yang benar, penuh kompetensi dan kualitas bukan perkara mudah. Namun demikian, saya tetap dapat mencatat dan mengidentifikasi, mana SSB/DSB/ASB yang sesuai standar dan keberadaannya memenuhi syarat.

Untuk itu, Turnamen Sepak Bola Nasional (TSN), adalah wadah yang saya buat untuk menghargai dan mengapresiasi keberadaan SSB/DSB/ASB yang saya anggap keberadaannya memenuhi syarat, sekaligus sebagai ajang silaturahmi dalam bentuk turnamen.

Semoga TSN 2022 SSB Sukmajaya berjalan sesuai rencana dan kembali sukses. Bermanfaat bagi pembinaan sepak bola murni, bermanfaat bagi siswa masuk sekolah/kuliah formal negeri dengan bekal sertifikat turnamen. Mamacu semangat para SSB/Diklat yang kini terpilih untuk lebih berkualitas dalam melaksanakan program pendidikan dan pelatihannya, pun bagi SSB/Diklat lain yang belum terpilih tahun ini, sehingga dapat terpilih untuk Penghargaan dan Turnamen tahun 2023. Aamiin.

Peserta TSN 2022

Demi memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para pejuang pembinaan sepak bola akar rumput (usia dini dan muda),  pada Senin, 28 Maret 2022, TSN digelar di Lapangan Sepak Batalyon Infanteri Para Raider 328 Kostrad Cilodong, Depok.

Saya sebagai saksi sekaligus pelaku dari awal digaungkannya nama SSB di Indonesia saat PSSI dipimpin oleh Bapak Agum Gumelar dan Direktur Usia Muda diemban oleh Bung Ronny Pattinasarani tahun 1999, sejak tahun 2018 sudah berinisiatif ikut memberikan penghargaan kepada para SSB yang berjuang tanpa pamrih dalam kawah candradimuka sepak bola nasional, sepak bola akar rumput, melanjutkan dan meneladani apa yang telah dilakukan oleh Ronny Pattinasarani. Penghargaan tersebut saya bungkus dalam bentuk Festival Sepak antar Provinsi dan telah berlangsung pada 2018, 2019, dam 2019.

Kini, di tahun 2022, nama pembinaan sepak bola saya tingkatkan cakupannya menjadi Pendidikan dan Pelatihan Sepak Bola Akar Rumput. Sasarannya jelas agar para siswa/pemain sepak bola akar rumput di Indonesia meski bukan pada tataran pendidikan formal, tidak lagi sekadar di bina, tetapi sudah didik dan dilatih dengan tujuan menghasilkan siswa atau pemain sepak bola usia dini dan muda yang berkarakter, cerdas intelegensi-persoanliti, pun cerdas teknik dan speed bukan hanya dalam sepak bola, namun juga untuk bidang kehidupan nyata.

Melanjutkan Festival antar Provinsi, dalam TSN, peserta turnamen adalah SSB perwakilan dari provinsi-provinsi di Indonesia yang dipilih langsung oleh saya (Drs. Supartono, M.Pd., Pengamat sepak bola nasional dan pendidikan nasional), berdasarkan pertimbangan matang dan akurat, yaitu dari segi pembinaan murni, keberadaannya, manajemennya, proses berdiri hingga bertahan, dan tolok ukur prestasi.

Dalam TSN 2022, secara bertahap, sebab keterbatasan tempat, waktu, teknis dan lain sebagainya, telah ditentukan dan telah ditetapkan SSB yang akan diberikan apresiasi dan penghargaan sebagai satu di antara SSB terbaik yang mewakili provinsi-provinsi, yaitu SSB Sukmajaya (Tuan Rumah), SSB T-Eleven (DKI Jakarta), SSB Salfas Soccer (Banten), SSB Bogor City (Jawa Barat), Diklat Merden (Jawa Tengah), SMPN 1 Singosari Malang (Jawa Timur), SSB Private Coach Tata (Sumatera Utara), SSB Gajah Putih (Lampung), SSB Telkom Balikpapan (Kalimantan Timur), dan  SSB Asyifa (Bali).

Secara pengamatan akurat, SSB/Diklat tersebut telah layak mendapatkan penghargaan dan layak saya sebut sebagai kawah candradimuka sepak bola akar rumput di Indonesia yang tak sekadar membina, tetapi telah melakukan Pendidikan dan pelatihan sepak bola akar rumput yang benar dan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun