Demi memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para pejuang pembinaan sepak bola akar rumput (usia dini dan muda), Â pada Senin, 28 Maret 2022, TSN digelar di Lapangan Sepak Batalyon Infanteri Para Raider 328 Kostrad Cilodong, Depok.
Saya sebagai saksi sekaligus pelaku dari awal digaungkannya nama SSB di Indonesia saat PSSI dipimpin oleh Bapak Agum Gumelar dan Direktur Usia Muda diemban oleh Bung Ronny Pattinasarani tahun 1999, sejak tahun 2018 sudah berinisiatif ikut memberikan penghargaan kepada para SSB yang berjuang tanpa pamrih dalam kawah candradimuka sepak bola nasional, sepak bola akar rumput, melanjutkan dan meneladani apa yang telah dilakukan oleh Ronny Pattinasarani. Penghargaan tersebut saya bungkus dalam bentuk Festival Sepak antar Provinsi dan telah berlangsung pada 2018, 2019, dam 2019.
Kini, di tahun 2022, nama pembinaan sepak bola saya tingkatkan cakupannya menjadi Pendidikan dan Pelatihan Sepak Bola Akar Rumput. Sasarannya jelas agar para siswa/pemain sepak bola akar rumput di Indonesia meski bukan pada tataran pendidikan formal, tidak lagi sekadar di bina, tetapi sudah didik dan dilatih dengan tujuan menghasilkan siswa atau pemain sepak bola usia dini dan muda yang berkarakter, cerdas intelegensi-persoanliti, pun cerdas teknik dan speed bukan hanya dalam sepak bola, namun juga untuk bidang kehidupan nyata.
Melanjutkan Festival antar Provinsi, dalam TSN, peserta turnamen adalah SSB perwakilan dari provinsi-provinsi di Indonesia yang dipilih langsung oleh saya (Drs. Supartono, M.Pd., Pengamat sepak bola nasional dan pendidikan nasional), berdasarkan pertimbangan matang dan akurat, yaitu dari segi pembinaan murni, keberadaannya, manajemennya, proses berdiri hingga bertahan, dan tolok ukur prestasi.
Dalam TSN 2022, secara bertahap, sebab keterbatasan tempat, waktu, teknis dan lain sebagainya, telah ditentukan dan telah ditetapkan SSB yang akan diberikan apresiasi dan penghargaan sebagai satu di antara SSB terbaik yang mewakili provinsi-provinsi, yaitu SSB Sukmajaya (Tuan Rumah), SSB T-Eleven (DKI Jakarta), SSB Salfas Soccer (Banten), SSB Bogor City (Jawa Barat), Diklat Merden (Jawa Tengah), SMPN 1 Singosari Malang (Jawa Timur), SSB Private Coach Tata (Sumatera Utara), SSB Gajah Putih (Lampung), SSB Telkom Balikpapan (Kalimantan Timur), dan  SSB Asyifa (Bali).
Secara pengamatan akurat, SSB/Diklat tersebut telah layak mendapatkan penghargaan dan layak saya sebut sebagai kawah candradimuka sepak bola akar rumput di Indonesia yang tak sekadar membina, tetapi telah melakukan Pendidikan dan pelatihan sepak bola akar rumput yang benar dan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H