Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Si Cemerlang

12 Februari 2022   20:59 Diperbarui: 13 Februari 2022   13:56 1517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi  Supartono JW

Uniknya, hampir semua orang-orang yang sok gaya ini, rata-rata lupa kacang akan kulitnya, tak pandai berterima kasih, tak tahu diri, tak tahu membalas budi. Sebab memang kecerdasan intelegensi dan personalitinya belum lulus, karena memang berpendidikan rendah atau ada yang sudah mengantongi ijazah pendidikan tinggi tapi memang pribadinya terpuruk.

Lihatlah media sosial (medsos), khususnya Twitter. Setiap saat orang-orang bercuit. Saya perhatikan beberapa, orangnya itu-itu saja. Cuitannya nyinyir, memperkeruh suasana, nantangin.  Pokoknya nyampahin hati. Tapi, terus dibiarkan beredar karena mungkin mereka dibayar. 

Semakin diperhatikan, rasanya geli membaca setiap cuitan yang gayanya sudah basi. Lebih miris, dari setiap cuitannya, jadi terukur kecerdasan intelegensi dan personalitinya. Kalau cuitannya skenario dari yang bayar, maka saya bilang, cuma segitu kompetensinya? Apalagi bila cuitannya asli karya si pencuit, kadang yang ada justru timbul rasa kasihan. Kok bisa ada orang seperti itu, mencuit dan mencuit, seolah hidup mereka hanya antara kelompok mereka dan lawan politiknya atau lawan dll. Ingat, banyak rakyat yang tak masuk di dua kelompok itu. Jadi, harusnya malu mengumbar cuitan yang membunuh karakter diri sendiri. Hidupnya malah menyerahkan diri jadi Si pecundang. 

Siapa pun bila dasarnya cerdas intelegensi dan personaliti, setiap langkah hidupnya akan tenang dan nyaman. Bahkan dia bisa jadi Si Cemerlang untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.

Cemerlang itu, bercahaya atau bersinar sangat terang, berkilauan, cerdas otak, indah, elok, bagus (baik).

Orang-orang yang cemerlang, tradisinya adalah kaya ide, kreatif-imajinatif, inovatif. Menginspirasi, mencipta karya. Hatinya ikhlas dan tulus. Makanya, tahu diri, tahu malu, tahu membalas budi, dan rendah hati. Tidak gaya, sok gaya, kebanyakan gaya dan sejenisnya? Tidak mengekor, menjiplak, meniru, dan cuma. jadi pemakai karya dan produk orang lain.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun