Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola

Drama Elkan Baggott, Skenarionya Terlalu Mudah Dibaca!

15 Desember 2021   12:54 Diperbarui: 15 Desember 2021   13:17 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan pemberitaan di media massa Indonesia, masa karantina yang harus dipenuhi Elkan Baggott mencapai lima hari sejak menerima surat hingga Sabtu (18/12/2021),

Kabar itu dibenarkan oleh Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari. Ratna menjelaskan Elkan Baggott saat ini menjalani karantina di tempat timnas Indonesia menginap, Hotel Orchard, Singapura. Meski begitu, Ratna juga memastikan bahwa hasil tes Covid-19 terakhir Elkan Baggott negatif.

Karenanya, kewajiban karantina bukan untuk pemulihan. Tetapi, kewajiban karantina itu harus dipenuhi karena satu pesawat dengan yang positif Covid-19 ketika tiba di Singapura. Selama masa karantina tidak dapat keluar kamar.

Bila begitu, logika wajib karantina Elkan benar, dong. Bukan rekayasa dan bukan niat pemerintah Singapura dan AFF menggembosi timnas Indonesia. Tapi, mengapa mereka membuat perlakuan berbeda dengan timnas serta pemain Malaysia?

Perlakuan lucu?

Bila Elkan wajib karantina, ini lucu karena seharusnya timnas Malaysia malah seharusnya terkena wajib karantina semua. Faktanya, pemain Malaysia bisa terus nyelonong main.

Oleh karena itu, sikap Kementerian Kesehatan Singapura dan juga Panitia Penyelenggara Piala AFF 2020 patut dipertanyakan. Bila ditelisik, sebelum masalah Elkan muncul, saat itu rombongan skuat Malaysia tiba di Bandara Changi, Singapura, pada Jumat (3/12/2021) waktu setempat.

Begitu di Singapura, dua pemain Malaysia, Faisal Halim dan Khairulazhan Khalid ternyata dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR di Bandara, Changi, Singapura.

Sontak kabar itu langsung dikonfirmasi oleh manajer timnas Malaysia, Yusoff Mahadi sekaligus diberitakan bahwa  hasil tes Covid-19 penggawa timnas Malaysia lainnya negatif.

Mengapa Elkan tidak dibiarkan main, meski hasil tesnya PCR negatif, meski dalam pesawat yang ditumpangi, hanya ada satu penumpang yang positif Covid-19?

Di mana logikanya, saat semua pemain timnas Malaysia satu pesawat dengan dua pemain Malaysia yang dinyatakan positif Covid-19, tapi dibolehkan bermain. Tak wajin karantina lima hari? Tak ada karantina karena statusnya negatif Covid-19? Kok, Elkan dilarang? Dan, harus karantina, setelah bermain bersama Garuda melawan Laos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun