Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola

Drama Elkan Baggott, Skenarionya Terlalu Mudah Dibaca!

15 Desember 2021   12:54 Diperbarui: 15 Desember 2021   13:17 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Belum lagi laga fase Grup Piala AFF 2020 usai, kabar LAOS MELAKUKAN PENGATURAN SKOR, ramai di media sosial (medsos). Entah siapa yang awalnya menghebuskan berita, tetapi faktanya berita itu beredar di medsos. Sekurangnya, isi beritanya:Laga antara Laos vs Malaysia dan Laos vs Indonesia diduga dicurangi oleh pengaturan skor. 

Di dua laga tersebut, Laos melakukan pergantian pemain yang aneh dan diduga sengaja kalah dengan skor besar demi match fixing, yang memihak bandar taruhan. Dan seterusnya. Sampai menyinggung budaya pengaturan skor sebelum-sebelumnya.

Di luar berita pengaturan skor yang masih   belum tentu kebenarannya, Piala AFF 2020 juga memakan korban akibat persoalan Covid-19. Kali ini korbannya adalah timnas Indonesia, pasalnya dengan peraturan sepihak, pemerintah Singapura jadi dianggap sengaja menggembosi timnas Indonesia, menjelang laga sangat krusial versus Vietnam dalam lanjutan Grup B Piala AFF 2020.

Rekayasa Singapura dan Panitia AFF/Malaysia?

Perintah bintang muda milik Ipswich Town, Elkan Baggott yang diandalkan Shin Tae-yong perkuat pertahanan Garuda, wajib karantina, jelas menjadi pertanyaan besar. Publik sepak bola nasional pun ramai, netizen Indonesia pun lantas menyerbu akun media sosial AFC atau AFF dan Singapura.

Pasalnya, Elkan Baggott mendadak diperintahkan Kementerian Kesehatan Singapura menjalani karantina selama lima hari sampai 18 Desember 2021. Padahal laga timnas Indonesia vs Vietnam dijadwalkan berlangsung pada Rabu (15/12/2021) malam WIB.

Tetapi Elkan Baggott wajib menjalani karantina karena salah satu penumpang pesawat yang membawanya ke Singapura pekan lalu positif Covid-19 varian Omicron.

Sejatinya, keterlambatan ke Singapura membuat Elkan Baggott terpaksa absen ketika timnas Indonesia menumbangkan Kamboja 4-2, Kamis (9/12/2021).

Namun, satu hari setelah timnas Indonesia melibas Kamboja, Elkan Baggott mulai berlatih dengan rekan-rekannya yang lain. Setelah berlatih sekitar dua hari, Elkan Baggott langsung bermain pada laga timnas Indonesia vs Laos, Minggu (12/12/2021), STy memberi kesempatan bermain selama kurang lebih 50 menit sebagai pemain pengganti sejak awal babak kedua, turut membantu timnas Indonesia mengalahkan Laos dengan skor telak 5-1.

Ironisnya, kabar Elkan Baggott harus menjalani karantina di Singapura mulai ramai diperbincangkan media massa pada Selasa (14/12/2021). Lebih dari itu, faktanya, Elkan Baggott ternyata sudah mendapatkan surat perintah untuk karantina dari Kementerian Kesehatan Singapura pada Senin (13/12/2021) sore waktu setempat.

Saya pun mencoba bertanya kepada Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri melalui pesan wa pada Rabu pagi 06.15 WIB karena warganet ingin tahu kepastian upaya PSSI ke pemerintah Singapura, apakah Elkan tetap tak diizinkan memperkuat timnas versus Vietnam.
Namun, hingga saya tulis artikel ini, Indra belum membaca pertanyaan saya di wa-nya.

Berdasarkan pemberitaan di media massa Indonesia, masa karantina yang harus dipenuhi Elkan Baggott mencapai lima hari sejak menerima surat hingga Sabtu (18/12/2021),

Kabar itu dibenarkan oleh Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari. Ratna menjelaskan Elkan Baggott saat ini menjalani karantina di tempat timnas Indonesia menginap, Hotel Orchard, Singapura. Meski begitu, Ratna juga memastikan bahwa hasil tes Covid-19 terakhir Elkan Baggott negatif.

Karenanya, kewajiban karantina bukan untuk pemulihan. Tetapi, kewajiban karantina itu harus dipenuhi karena satu pesawat dengan yang positif Covid-19 ketika tiba di Singapura. Selama masa karantina tidak dapat keluar kamar.

Bila begitu, logika wajib karantina Elkan benar, dong. Bukan rekayasa dan bukan niat pemerintah Singapura dan AFF menggembosi timnas Indonesia. Tapi, mengapa mereka membuat perlakuan berbeda dengan timnas serta pemain Malaysia?

Perlakuan lucu?

Bila Elkan wajib karantina, ini lucu karena seharusnya timnas Malaysia malah seharusnya terkena wajib karantina semua. Faktanya, pemain Malaysia bisa terus nyelonong main.

Oleh karena itu, sikap Kementerian Kesehatan Singapura dan juga Panitia Penyelenggara Piala AFF 2020 patut dipertanyakan. Bila ditelisik, sebelum masalah Elkan muncul, saat itu rombongan skuat Malaysia tiba di Bandara Changi, Singapura, pada Jumat (3/12/2021) waktu setempat.

Begitu di Singapura, dua pemain Malaysia, Faisal Halim dan Khairulazhan Khalid ternyata dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR di Bandara, Changi, Singapura.

Sontak kabar itu langsung dikonfirmasi oleh manajer timnas Malaysia, Yusoff Mahadi sekaligus diberitakan bahwa  hasil tes Covid-19 penggawa timnas Malaysia lainnya negatif.

Mengapa Elkan tidak dibiarkan main, meski hasil tesnya PCR negatif, meski dalam pesawat yang ditumpangi, hanya ada satu penumpang yang positif Covid-19?

Di mana logikanya, saat semua pemain timnas Malaysia satu pesawat dengan dua pemain Malaysia yang dinyatakan positif Covid-19, tapi dibolehkan bermain. Tak wajin karantina lima hari? Tak ada karantina karena statusnya negatif Covid-19? Kok, Elkan dilarang? Dan, harus karantina, setelah bermain bersama Garuda melawan Laos.

Begitu, Malaysia kalah oleh Vietnam, drama pelarangan Elkan pun dimainkan. Luar biasa. Benarkah hal ini tak ada skenario baik dari pemerintah Singapura, Panitia AFF, dan pihak Malaysia?

Terlalu mudah dicerna, dibaca, skenario drama, serta penyutradaraan tentang Elkan Baggott ini, lah.

Ayo penggawa Garuda, tanpa Elkan Baggot, kalian bisa singkirkan Vietnam. Tetap percaya diri, konsentrasi, dan bermainlah dengan TIPS yang cerdas. Yakin bisa. Syukur-syukur pemerintah Singapura dan Panitia Piala AFF malu, karena skenarionya bisa terbaca, jadi Elkan diizinkan gabung timnas meladeni Vietnam. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun