Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ada yang Obok-obok Perpanjangan SIM Setiap Tahun?

6 Oktober 2021   20:01 Diperbarui: 6 Oktober 2021   20:06 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Masalah iuran BPJS Kesehatan yang masih terus diobok-obok oleh pemerintah mau dibikin iuran standar saja sudah membikin rakyat  resah dan gelisah. 

Kini tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba ada yang bilang masa berlaku Surat Izin Mengemudi (SIM) di Indonesia idealnya setiap tahun sekali. Bukan lima tahun sekali.

Pantas warganet langsung menghujat dan mencemooh. Terlebih kini masyarakat dalam kondisi terpuruk dan menderita bahkan jauh sebelum pandemi corona datang. 

Apakah pihak atau orang yang mengeluarkan pernyataan ini dipesan oleh pihak tertentu? Namun, hebatnya pernyataannya bahkan diliput oleh media sekelas Kompas.com. Ada apa di balik ini?

Selama ini, bila terlambat memparpanjang SIM, hukumannya adalah membikin SIM baru, dengan syarat tes tulis dan praktik lagi. Rakyat juga tahu bagaimana biaya membikin SIM baru dan memperpanjang SIM, lho.

Saya kutip dari Kompas.com Rabu (6/10/2021), Founder & Training Director Jakarta Defensive Consulting Jusri Pulubuhu, menyebut sebetulnya perpanjangan SIM lima tahun tidak ideal.

Bahkan Jusri membuat analogi bahwa sebenarnya kalau diselaraskan, berkendara merupakan kegiatan yang paling berpeluang terhadap kecelakaan dibanding aktivitas fisik yang lain, seharusnya bukan lima tahun tapi tiap tahun. Alasannya, pilot pesawat terbang harus uji kompetensi tiap enam bulan. Faktanya jika dibandingkan jumlah kecelakaan udara dengan jalan darat jauh lebih banyak jalan darat.

Jusri menambahkan, pengujian ini tak semata menguji orangnya berubah atau tidak, tapi menguji kompetensi, juga menguji kognitif atau pengetahuan. Selain itu, Jusri juga memperkuat argumen dengan hal lain.

Atas pendapat, argumen, dan analogi Jusri, sejak artikel menyoal pendapat Jusri ditayangkan oleh Kompas.com, hingga pukul 19.30 WIB, kolom komentarnya sudah ada 38 warganet yang mencemooh. Apalagi pakai analogi dengan pilot pesawat segala.

Negara lain lima tahun, seumur hidup

Lucunya, dalam artikel juga terungkap bahwa Jusri juga tahu hampir seluruh dunia menerapkan pola perpanjangan SIM yang sama, yaitu lima tahun. Bahkan ada beberapa negara yang SIM-nya berlaku seumur hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun