Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Komentator Piala Eropa Datar-datar Saja, Ayo Lebih Greget!

19 Juni 2021   20:25 Diperbarui: 19 Juni 2021   21:01 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat komentator sedang bicara, ternyata banyak publik sepak bola nasional yang langsung pindah channel saluran televisi, dan baru kembali saat siaran langsung UEFA Euro (Piala Eropa) 2020 berlangsung.

Untung laga-laga Piala Eropa sangat berkelas, sehingga publik sepak bola nasional juga tak perlu merasa menonton dan mendengarkan ucapan para komentator, karena isi yang dibicarakan datar. Beberapa komentator bahkan kurang familiar bagi publik sepak bola nasional.

Mengapa pihak televisi yang menyiarkan Piala Eropa harus menampilkan para komentator tersebut? Bukan para komentator yang sudah familiar di mata dan hati pemirsa publik sepak bola nasional?

Apakah para komentator tersebut memang sudah layak disematkan label komentator dan apa sepak terjangnya dalam dunia sepak bola selama ini, terlebih untuk menjadi komentator sekalas Piala Eropa?

Itulah beberapa identifikasi yang saya dengarkan langsung dari insan pecinta sepak bola di Indonesia. Bahkan ada pihak yang sampai meminta saya menulis dan menyoroti masalah komentator Piala Eropa kali ini.

Label komentator, survei

Tak puasnya publik sepak bola nasional dengan keberadaan komentator Piala Eropa di televisi kali ini, meski baru sekadar ungkapan dari mulut ke mulut, maka agar lebih dapat dipercaya kebenaran akan tak puasnya publik sepak bola nasional, pihak televisi bisa melakukan survei.

Selain itu, publik juga berpendapat bahwa untuk Piala Eropa kali ini, hanya beberapa komentator yang layak dilabeli sebagai komentator karena kompetensi dan jejak langkahnya di dunia sepak bola.

Karenanya, meski yang menayangkan siaran Piala Eropa, saluran televisi ternama nasional, tidak menggaransi publik dapat menerima begitu saja dimunculkannya para komentator yang belum teruji di mata publik sepak bola nasional.

Karenanya, sejak digelarnya Piala Eropa sejak 11 Juni 2021, hingga menjelang sepuluh hari, maka cukup bagi publik menilai aksi para komentator yang sebagian besar dianggap belum kompeten dan belum layak disebut komentator.

Memang, publik juga dapat menelusuri jejak digital dari 13 komentator yang dihadirkan oleh pihak televisi. Publik dapat menelaah siapa mereka di balik kursi komentator yang kini mereka duduki.

Tetapi yang jelas, duduk di kursi komentator, apalagi tampil di hadapan publik sepak bola nasional juga bukan perkara sederhana.

Menjadi komentator juga bukan seperti bagi-bagi kursi gratis jabatan di BUMN atau ikut-ikutan tren milenialisasi, digitalisasi, regenerasi dan lain sebagainya.

Masih ada duapulahan hari ke depan Piala Eropa bergulir, minimal catatan tentang komentator kali ini dapat menjadi masukan pihak televisi yang menayangkan. Juga masukan bagi para komentatornya.

Sebab, bagi saya pribadi, memang hanya ada satu dua orang dari 13 komentator, yang memang layak dan berkompeten sebagai komentator, apalagi sekelas Piala Eropa.

Catatan lainnya, bila beberapa komentator selama ini tampilnya seperti demikian, itu tak ubahnya seperti sedang mrmbaca berita atau liputan di media. Harus ada sisi lain yang memberi greget dan menjual. Harus ada kejelian lain sebagai komentator dll.

Jadi, jangan siakan dimulainya UEFA Euro 2020 yang ditandai dengan adanya Opening Ceremony yang diselenggarakan dan ditayangkan di televisi sebagai broadcaster resmi Indonesia yang menayangkan pertandingan ini, tapi saat praktik langsung, para komentator tampil dan bicara datar-datar saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun