Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Memahami Pembina dan Pelatih Sepak Bola di Indonesia

18 Juni 2021   19:30 Diperbarui: 18 Juni 2021   21:32 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Seleksi timnas kelompok umur

Selain persoalan tersebut, kini PSSI juga coba mengembalikan cara menyeleksi dan merekrut pemain timnas kelompok umur dengan kembali melibatkan Askot/Askab dan Asprov.

Cara ini, jelas tak akan pernah menghasilkan timnas kelompok umur yang berkualitas. Lihat, calon pemain dari berbagai SSB/Akademi/Diklat dll, diseleksi di tingkat kota/kabupaten. Lalu, yang terpilih sesuai kuota mewakili kota atau kabupaten maju ke tingkat provinsi.

Bukan rahasia lagi dan sudah jadi persoalan klasik. Siapakah pemain yang terpilih mewakili kota atau kabupaten dari ratusan pemain yang ikut seleksi? Padahal dari ratusan pemain hanya di satu kota saja bila didik dan dibina dengan benar, bisa jadi timnas, lho?

Ternyata pemain yang terpilih, biasanya tergantung siapa tim penyeleksinya dan siapa yang bermain di dalamnya. Ujungnya, adakah pemain terbaik kota/kabupaten yang dibawa ke tingkat provinsi?

Saat di tingkat provinsi, siapa kira-kira pemain yang terpilih mewakili provinsi ke tingkat nasional? Semua bisa diprediksi dan ditebak.

Begitu pun pemain yang diambil dari Klub, kurang lebih proses versinya sama. Publik sepak bola nasional pun akhirnya bisa melihat bagaimana kualitas timnas. Ini berbeda, zaman timnas kelompok umur, pelatihnya langsung merekrut pemain dari kompetisi liga swasta. Nampak jelas, mana pemain berkualitas dari hasil kompetisi, dan mana pemain dari hasil proses titipan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun