Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tanpa Evaluasi dan Analisis Hasil Proses Pendidikan di Tengah Corona, PPDB Sekadar Kegiatan Rutinitas

25 Mei 2021   17:39 Diperbarui: 25 Mei 2021   20:59 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Contoh penulisan tahun ajaran yang salah, masih ditulis tahun pelajaran) Sumber: Kompas.com

Bagaimana garansi pendidikan yang di amanatkan kepada sekolah? Bagaimana mengatasi keterpurukan dan ketertinggalan penilain PISA, yaitu dalam hal membaca (literasi), matematika, dan sains?

Luar biasa. Meski di sana-sini menumpuk persoalan pendidikan, tapi rutinitas PPDB, dilakukan seolah sedang tidak terjadi masalah pendidikan di Indonesia di tengah pandemi.

Sesuai jadwal dan kalender pendidikan, siswa masuk sekolah, proses KBM, terima rapor kenaikan kelas dan lulus sekolah. Berikutnya ada PPDB untuk siswa baru, ada siswa yang naik kelas. Begitu seterusnya, tanpa nampak dan terlihat mencolok adanya perbaikan dari hasil evaluasi dan analisis kegagalan guru, sarana prasarana, dan lainnya.

Jadi, di tengah pendidikan Indonesia terus terpuruk, pun di tengah pandemi corona, yang ada adalah rutinitas dan tradisi-tradisi saja dalam dunia pendidikan kita, tanpa ada perbaikan-perbaikan signifikan untuk menyiapkan KBM tahun ajaran baru.

Apa perbaikan, apa sudah siap?

Pertanyaannya, bila sudah ada evaluasi dan sudah ada analisis, ditemukan masalah apa? Lalu, bagaimana solusinya? Apa perbaikannya, terutama kondisi guru yang masih jauh dari harapan dalam proses KBM  PTM, apalagi PJJ? Bagaimana menyikapi kondisi  siswa dan orangtua? Bagaimana kurikulumnya dan apa ukuran tuntas belajar dll? Apa merdeka belajar juga cocok, Mas Nadiem?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun