Sepak bola Indonesia sudah menjadi gantungan hidup para pelakunya, oleh karena itu, saat Polri sudah memberikan izin bergulirnya turnamen pramusim sebagai ujian sebelum kompetisi resmi digelar, wajib di hormati oleh semua pihak. Ingat, para pelaku sepak bola Indonesia sudah cukup berbesar hati dan terus mematuhi aturan, terutama kompetisi tertingginya harus menepi, meski ribuan orang menaruh gantungan hidup pada sepak bola. Dan, sangat kontradiksi dengan sektor lain yang masih boleh bergulir demi perekonomian dan perut rakyat.
Sementara kompetisi domestik dan kompetisi internasional di negara lain sudah bergulir tanpa penonton, bahkan sudah ada yang dihadiri suporter ke stadion.
Saat akhirnya perjuangan PSSI yang didukung oleh Kemenpora dan stakeholder terkait membuahkan hasil dengan meyakinkan polisi bahwa kompetisi akan aman tanpa penonton, semestinya patut dihargai dan patut diuji pelaksanaannya.
Jangan ada yang mencoba mempengaruhi apalagi membikin polemik di tengah Indonesia yang terus berpandemi masalah tak sekadar pandemi Covid-19.
Sehingga saat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengkritik Piala Menpora 2021, maka ada pemain yang bersuara lantang dan bertanya, "Kalian Ke mana Saat Pilkada?"
Meski IDI beralasan dan menganggap bila Piala Menpora 2021 tidak sejalan dengan program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mencegah angka penularan virus corona, hingga impelementasinya tidak sesuai dengan tujuan kebijakan, IDI harus melihat dengan obyektif.
Ingat ya, IDI, polisi berani memberikan izin itu sebagai ujian untuk PSSI dan PT LIB bisa mendapatkan tiket izin kompetisi resmi Liga 1, 2, 3, dan turunannya. Artinya, bila turnamen pramusim lulus ujian, maka dipastikan karena turnamen berjalan sesuai ketentuan dan protokol yang ditentukan.
Namun, bila ternyata turnamen pramusim melanggar peraturan protokol kesehatan, tentunya, turnamen bisa dihentikan. Meski, baru tersaji satu atau dua laga. Tidak mungkin dibiarkan berlanjut oleh polisi, karena melanggar aturan.
Jadi, IDI tidak perlu kebakaran jenggot dulu, pakai acara mengkritik. Apa coba jawaban IDI ketika ada pemain bola yang bertanya ke mana kalian saat Pilkada? Mengapa saat itu IDI tak bersuara, tak mengkritik, dan tak mencegah pelaksanaan Pilkada?
Ingat, petugas KPPS terpapar corona?
Pasalnya, akhirnya terbukti bahwa sesuai laporan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) didapati adanya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang terpapar Covid-19 namun tetap bertugas pada saat pencoblosan Pilkada 2020, Rabu (9/12/2020).