Kualitas dan mutu PSSI?
Kembali ke masalah kompetisi, PSSI, dan berbagai persoalan yang terus menjadi benang kusut persepak bolaan nasional, sejatinya, publik berpikir bahwa bila tak ada pandemi corona, pengurus PSSI sekarang bisa apa untuk sepak bola nasional?
Saat dulu saya melamar, yang ingin saya bantu di PSSI adalah menyoal keorganisasian, kepemimpinan, dan program menyeluruh dari kurikulum, pondasi akar rumput, kompetisi, hingga timnas sesuai karakter Indonesia.
Sayang sejauh pengamatan saya, hal itu hingga kini belum nampak ada pergerakan yang signifikan. Hingga pada setiap kesempatan, publik pun terus bertanya tentang kinerja dan program PSSI yang lebih menonjol urusannya melulu persoalan timnas dan Liga 1 atau Liga 2, sektor lain tak mengapung.
Keorganisasian dan kepemimpinan di PSSI terus dipertanyakan. Program menyeluruh mulai dari kurikulum, kepelatihan, pondasi akar rumput, kompetisi, hingga timnas sesuai karakter Indonesia pun tak tergarap berkesinambungan.
Bahkan, atas kondisi ini pun, publik kini malah malas membicarakan PSSI dan kepengurusannya. Sebab, publik berpikir pengurus PSSI sekarang seperti tak ada.
Pengurusnya tak bermutu, tak kompeten. Mungkin di beberapa bidang, pengurusnya profesional, tapi apakah kompeten dalam kepribadian dan sosial misalnya? Apakah memiliki kompetensi keorganisasian dan kepemimpinan?
PSSI kini justru dianggap tak memiliki standar mutu yang seharusnya dipenuhi oleh setiap organisasi atau lembaga, baik lembaga publik maupun bisnis.
Mutu menjadi indikator penting dalam penyelenggaraan organisasi. Mutu  adalah cerminan organisasi dalam menyelenggarakan visi, misi, tujuan, maupun strateginya.
Mutu yang baik dan berkualitas tentunya akan menjadi perhatian masyarakat luas. Kualitas mutu menjadi barometer kualitas layanan dalam organisasi. Mutu itu menjadi indikator utama dalam organisasi.
PSSI adalah organisasi publik, maka jaminan mutu menjadi mutlak. Pertanyaannya bagaimana PSSI menggaransi mutu itu? Faktanya, publik kini sudah antipati kepada PSSI. Apa yang kini diperbuat oleh PSSI di tengah pandemi?