Dalam lanjutan obrolannya, Fakhri menyebut:
"Sebagai bentuk rasa syukur atas AFC Grasroots Charter tersebut, seharusnya PSSI memberikan apresiasi kepada operator dan SSB yang secara konsisten melakukan pembinaan."
Selanjutnya Fakhri juga mengungkapkan bahwa:
"Untuk merangsang operator kompetisi usia dini, usia muda dan Asprov lain di daerah mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh teman-teman di DKI, PSSI perlu memikirkan untuk memberikan penghargaan (award) kepada sepakbola akar rumput. Untuk membuat indikator siapa yang berhak mendapat award tersebut kan tidak sulit..Mudah, tapi masalahnya mau apa tidak PSSInya?" Selidik Fakhri.
Atas pemikiran award untuk sepak bola akar rumput ini, saya kaget dan kagum. Rasanya pemikiran cemerlang ini perlu sampai kepada PSSI.
Saya pun meminta izin kepada Fakhri bila gagasan menyoal award ini saya tulis. Fakhri pun menjawab:
"Siap, pak Ton, silahkan..., namun
sebelum pak Ton menulis, ada pertanyaan saya: Selama keberadaan Liga Kompas, Liga Top Skor, Liga-liga akar rumput yang digelar di Jakarta, apa bentuk perhatian yang sudah diberikan PSSI terhadap gelaran yang sudah terbukti memberikan kontribusi besar bagi timnas usia muda Indonesia?"
"Apakah PSSI pernah memberikan award seperti yang diberikan AFC ke PSSI? Apakah PSSI pernah bantu dana? Bantu fasilitas lapangan? Atau jangan-jangan hadirpun tidak pernah, selain Bang Ronny, Bang Danur dan Coach Indra saja..." Ungkap Fakhri.
Dalam obrolan itu saya berikan jawaban, namun dalam artikel ini, biarlah PSSI dan publik sepak bola penggiat akar rumput yang menjawabnya.
Yang pasti, saya menggarisbawahi usulan Fakhri Husaini, karena PSSI mendapat penghargaan dari AFC atas sepak bola akar rumput Indonesia, seharusnya PSSI juga memberikan penghargaan kepada pembina/penggiat/operator sepak bola akar rumput karena telah memberikan prestasi bagi PSSI.