Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pilkada di Tengah Musibah, Semoga Rakyat Tetap Dapat Berkah

8 Desember 2020   17:59 Diperbarui: 8 Desember 2020   17:59 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski demikian, kini berbagai pihak juga sedang menunggu bukti bagaimana kasus corona setelah Pilkada, pasalnya berlangsungya Pilkada di saat penambahan kasus baru corona masih tinggi, dan terbukti tanpa Pilkada saja beberapa daerah kewalahan.

Apakah yakin pemerintah dan penyelenggara pemilu sudah siap mengantisipasi munculnya kerumunan yang berpotensi menjadi medium penularan Covid-19, klaster baru?

Sudah begitu, berbagai pihak juga sangat kawatir bila Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak dapat mendeteksi pasien Covid-19 maupun petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang ternyata OTG. 

Yang pasti, risiko Pilkada terhadap ancaman baru klaster corona di depan mata. Dan, Pilkada kali ini pun hanya sekadar melayani cukong. Rakyat hanya dijadikan alat untuk mencoblos suara dan korban politik "mereka".

Selamat datang "Pesta Cukong" dalam Pilkada bersejarah di tengah pandemi Covid-19 2020, demi oligarki dan dinasti politik.

Namun begitu, rakyat masih boleh bermimpi dan berharap tak menderita usai Pilkada, meski kecil kemungkinannya. Yah, di tengah musibah, usai Pilkada rakyat tetap berharap dapat berkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun