Seperti apa yang diungkap oleh Hadi bahwa medsos telah dimanfaatkan sebagai media propaganda, media perang urat syaraf. Media untuk perang informasi atau pun perang psikologi dan provokasi, maka sudah saatnya Mahfud MD mengurangi atau bahkan menyetop budaya mencuit yang menimbulkan polemik.Â
Bahkan, Bapak Mahfud MD justru menjadi orang nomor satu yang menghimbau dan menyetop agar para tokoh dan pejabat publik tidak mencuit di Twitter menyoal hal yang ujungnya membahayakan disintegrasi bangsa, bukan malah menjadi "kompor".
Yang pasti, masyarakat hingga saat ini justru sangat terganggu oleh cuitan para pejabat dan tokoh publik, para influenser dan buzzer, serta media massa yang tidak membikin suasana nyaman.
Siapa yang sewajibnya menjadi contoh? Yakin Bapak Mahfud MD, sebagai Menkopolhukam mampu menjadi panutan bagi para tokoh masyarkat dan pejabat publik lainnya, serta teladan bagi masyarakat.
Mari, mencuitlah pada hal-hal yang membuat masyarakat tereduktif, menjadi cerdas, meningkat rasa memiliki NKRI, menjadi militan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Bukan mencuit hal-hal yang timbulkan perseteruan, permusuhan, perpecahan, polemik dan polemik hingga disintegrasi bangsa terus menganga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H