Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Antara Ancaman, Cinta, dan Rasa Memiliki

21 November 2020   21:45 Diperbarui: 21 November 2020   21:48 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setali tiga uang, hadirnya para influencer, buzzer, media massa "bayaran" juga semakin memperkeruh suasana dan malah nampak mengancam disintegrasi bangsa dengan berbagai pernyataan, komentar, berita, dan sejenisnya yang justru terus menambah panas suasana.

Di tengah semua semua sengkarut yang tak jauh dari siapa yang mengancam dan terancam, hadirnya pandemi Covid-19 juga terus mengancam segenap nyawa masyarakat Indonesia yang hingga kini juga tetap konsiten merajalela di nusantara.

Namun, di luar masalah corona, sejatinya siapa yang kini nyata mengancam rakyat, mengancam tanah air Indonesia? Siapa?

Apa rakyat? Atau tokoh masyarakat dan ormas? Atau para influenser dan buzzer? Atau media massa dan media sosial? Atau partai politik dan para elite partainya? Apa parlemen dan pemerintahan? Atau para aseng dan asing yang jadi pemodal?

Atau sebenarnya tidak ada yang mengancam Indonesia, namun hanya sekadar kritik, saran, dan pengingatan yang dimaknai sebagai ancaman?

Atau tidak ada yang mengancam, sebab regulasi kebijakan dan UU yang diciptakan, benar demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia sesuai amanah Pembukaan UUD 1945?

Jadi, semoga ancaman yang kini mengemuka menjadi berita hanya sekadar narasi, pengisahan suatu cerita atau kejadian saja yang bisa jadi tak nyata, tapi lebih dari sekadar ungkapan cinta dan rasa memiliki, sebab tak mau "kehilangan" yang milik atau bukan milik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun