Dalam deklarasi, juga diluncurkan buku "Kenangan untuk Ayah", yang berisi 100 surat anak Nusantara yang diseleksi dari Sayembara Menulis Surat untuk Ayah. Berikutnya, setelah deklarasi, buku dan piagam deklarasi Hari Ayah dikirimkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan 4 bupati di Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote.
Ini menjadi tonggak sejarah penetapan Hari Ayah Nasional, dengan peringatan dilakukan setiap 12 November.
Hari Ayah dunia
Bila Hari Ayah di Indonesia peringatannya baru masuk tahun ke-4, maka tidak seperti peringatan Hari Ayah di belahan dunia dan negara lain.
Yang pasti, di berbagai negara, Hari Ayah diperingati dengan cara yang berbeda dan ada yang sudah melakukanya sejak awal abad ke-12 dengan memaknai peringatan sebagai hari untuk menghormati Ayah.
Semisal di Amerika Amerika, budaya merayakan Hari Ayah sudah dimulai sejak Juni 1910 di Negara Bagian Washington.
Sementara di beberapa negara Eropa dan Amerika Latin, para Ayah diberikan penghargaan setiap 19 Maret bertepatan dengan St Joseph's Day.
Di negara-negara lain pun, peringatan Hari Ayah juga sudah dilakukan sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Dan, ini membuktikan bahwa seperti peringatan Hari Ibu, Ayah pun memang wajib dihornati oleh keluarga sebab sebagai kepala rumah tangga. Bahkan, dalam sebuah rumah tangga, Ayah identik dengan "tulang punggung" keluarga.
Sehingga, saat seorang Ayah sedang pergi/bekerja/tidak bekerja/sakit/sudah meninggal, maka biasanya seorang  Ibu atau anak laki-laki atau anak perempuan tertuanya akan berubah menjadi tulang punggung keluarga menggantikan peran Ayah.
Maka, pantas saja, latar belakang mengapa Hari Ayah diperingati di duia karena seorang Ayah wajib dihormati. Saat Hari Ayah dideklarasikan 4 tahun lalu di Indonesia, digaungkan semboyan "Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya".
Selamat Hari Ayah. Sebagai orang yang selalu saya hormati, saya selalu ingat saat Ayah selalu berupaya menjadi yang terbaik dan menjadi tulang punggung kami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H