Selama ini, para pembina/pelatih/orang tua di sepak bola akar rumput salah kaprah. Tidak memahami filosofi sepak bola akar rumput dan filosofi sepak bola di timnas.
Sehingga ada kesan, kini paradigmanya terbalik. STy yang sedang berproses membentuk Timnas U-19/U-20 saja selalu berpikir untuk tidak memikirkan hasil laga uji coba meski seharusnya, paradigma itu diubah khususnya untuk siapa pun yang menjabat sebagai pelatih timnas. Meski uji coba, semua level timnas semua karakter pemainnya harus dibentuk bermental pemenang karena sudah membawa nama bangsa dan negara.
Bukan para pesepak bola akar rumput yang dicekoki mental harus menang dan harus juara bahkan dengan menghalalkan segala cara. Ini berbeda! Dan, mental pembina/pelatih/orang tua inilah yang wajib dihentikan.
Semoga, dalam proses laga uji coba ke-10 nanti malam, siapa pun pemain yang dipercaya turun gelanggang tidak mengecewakan dirinya sendiri, mengecewakan tim, pelatih, dan seluruh publik sepak bola nasional.
Ingat, publik sepak bola nasional baik dalam laga uji coba maupun laga resmi, akan selalu memberikan penghargaan pada setiap pemain dan timnas yang berlaga, meski hasil pertandingan kalah dalam selisih gol, namun bila para pemain telah menunjukkan kualitas dan perjuangannya.
Namun, publik sepak bola nasional justru akan kecewa meski timnas menang selisih gol namun permainan tim dan pemain buruk. Apalagi bila timnas kalah dalam kondisi pemain dan permainan tim tak layak disebut sebagai standar timnas.
Ayo Garuda Muda. Ini laga uji coba ke-10. Manfaatkan kesempatan. Maksimalkan penampilan. Tancapkan dalam pikiran dan hati karakter dan mental pemenang. Kalian pasti bisa. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H