Namun, akibat pandemi, nilai voucher sudah direvisi menjadi 10 dolar. Sedangkan program Free City Tour sementara ditiadakan. Tour gratis ini pernah ditawarkan ke semua penumpang yang transit minimal 5.5 jam di Changi. Penumpang transit bahkan bisa memilih dua jenis tour yang disediakan dengan durasi 2.5 jam.Â
Tanpa itu sekalipun, Changi Airport tetap merupakan bandara transit yang sangat menakjubkan. Bandara ini memang dirancang bak sebuah destinasi wisata saja. Banyak pelancong yang selalu terpesona dengan Butterfly Garden di Terminal 3. Dan tentu saja dengan Jewel Changi Airport di Terminal 1.
Dan andaikan saya harus kembali transit di Bandara Changi pun tidak menjadi masalah. Sekalipun sampai 9 jam! Tetapi, bandara berikut yang sepertinya akan kembali saya singgahi di Maret mendatang bukan Changi Airport.
Seperti jadwal perjalanan yang telah saya terima. Saya akan kembali bepergian pada bulan depan. Dan lagi-lagi mendapatkan waktu connecting yang sangat panjang. Lebih dari 9 jam! Dan berhubung menumpang maskapai Etihad, jadinya akan ganti pesawat di Abu Dhabi International Airport.
Bandara Abu Dhabi memang bukan Incheon. Dan jelas belum bisa dibandingkan dengan Changi. Tapi bandara kedua terbesar di Uni Emirat Arab itu terus berbenah. Dan sebuah terminal baru yang disebut Midfield Terminal kabarnya akan dibuka di akhir tahun ini. Luasnya sekitar 700 ribu meter persegi.Â
Well, semoga persinggahan di sana akan kembali menyenangkan. Setidaknya, terdapat fasilitas 'unlimited free wifi' di bandara cantik itu. Jadi bisa pesiar di Kompasiana! Hahaha. :)
***
Kelapa Gading, 24 Februari 2023
Oleh: Tonny Syiariel