Skytrax, perusahaan konsultan asal Inggris yang rutin memeringkat seluruh maskapai penerbangan di dunia, biasanya memberikan penghargaan “World’s Best Transit Airports”. Tetapi, kategori ini sementara ditiadakan. Maklum saja, banyak bandara belum beroperasi secara maksimal akibat terdampak covid-19.
Namun, pada edisi 2020, Incheon International Airport, Seoul, Korea Selatan, pernah menyabet penghargaan bergengsi tersebut. Bandara terbesar di Negeri Ginseng itu, yang juga kerap terpilih sebagai salah satu bandara terbaik di dunia, dianugerahi predikat sebagai “World’s Best Transit Airport 2020”.
Incheon dianggap sangat layak meraih Award tersebut. Selain fasilitas standard yang umumnya tersedia di sebuah bandara besar, Incheon memiliki banyak fasilitas wow yang tidak dimiliki bandara internasional lain. Di antaranya, Golf Course, Spa, Paradise Casino, Eco-Gardens, Ice Skating, dan lain-lain.
Transit sembilan jam sekalipun tidak bakal membosankan di Incheon. Berbeda dengan ketika saya dan grup dipastikan akan melewatkan waktu yang sangat panjang di Paris Charles de Gaulle Airport. Dalam suatu penerbangan dari Vienna-Paris-Jakarta kala itu, connecting time di bandara itu berkisar sepuluh jam.
Hasil kesepakatan beberapa hari sebelumnya pun diambil. Kami akan menyewa sebuah bus lokal untuk sightseeing ke kota Paris. Tidak ada masalah soal visa. Semuanya sudah memiliki visa schengen usai perjalanan ke Austria. Dan biaya sewa bus pun murah. Hanya setara sekali makan siang per orang di bandara. Semua pun happy!
Banyak traveler sejatinya kerap melakukan hal yang sama. Bahkan ada pula yang sengaja mengambil penerbangan lanjutan yang agak lama, jika memungkinkan, agar sempat singgah di sebuah kota transit. Doha, misalnya, kini kian populer sebagai kota transit setelah Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Saya sendiri pun sudah cukup sering transit di Hamad International Airport, Doha, Qatar. Tapi sayang sekali belum sempat masuk ke kotanya. Bandara Hamad yang sedang melejit itu memang mengagumkan. Apalagi setelah menumbangkan dominasi Singapore Changi Airport di ajang Skytrax Awards.
Sejak tahun 2021 lalu, untuk pertama kalinya bandara utama di Qatar ini terpilih sebagai “The Best Airport in the World” . Penghargaan prestisius yang kembali diraihnya pada tahun 2022. Menyisihkan lebih dari 550 bandara di seluruh dunia.
Meskipun demikian, saya masih lebih menyukai Singapore Changi Airport. Bandara paling kondang sedunia ini pernah memenangkan “World’s Best Airport” dari Skytrax selama delapan tahun berturut-turut. Dari tahun 2013 sampai 2020. Suatu rekor yang sulit disamai bandara manapun di dunia.
Changi memang canggih! Yang paling sulit dilupakan banyak pelancong yang transit di Singapore Changi Airport adalah Changi Transit Voucher dan Free City Tour. Yang gratis-gratis emang disukai siapapun. Dan membuat transit ataupun transfer di Changi selalu menyenangkan.
Setiap penumpang yang menggunakan maskapai Singapore Airlines, SilkAir atau Air New Zealand dan transit di Changi berhak mengklaim voucher tersebut. Nilainya lumayan besar, yakni 20 dolar Singapore. Cukup untuk beli suvenir atau ngopi di salah satu kafe di bandara terkenal itu.