Sebut di antaranya, Khan al-Umdan (Khan of the Pillars), Al-Bahar Mosque, Ahmed Al-Jazzar Mosque dan Citadel. Kesultanan Ottoman memang pernah menguasai Akko dalam waktu cukup lama, yakni dari abad ke-18 sampai abad ke 19.
Khan al-Umdan atau Caravanserai of the Pillars adalah salah satu karavanserai terbesar di Akko. Dan juga disebut sebagai yang paling terawat. Didirikan pada tahun 1784, penginapan dari era Ottoman di dekat pelabuhan itu, hingga kini pun masih kokoh berdiri. Lihat saja menara loncengnya. Menjulang tinggi di atas kawasan kota itu. Â
Tidak jauh dari Khan al-Umdan berdiri sebuah masjid dengan kubah berwarna hijau yang menawan. Itulah Al-Bahar Mosque (Masjid Laut) yang juga disebut Al-Mina Mosque (Masjid Pelabuhan). Dan banyak pula yang menamakannya Sinan Basha Mosque. Sesuai dengan nama arsitek yang membangunnya.
Di kota tua Akko terdapat sedikitnya enam masjid yang cukup besar. Selain Masjid Al-Bahar, terdapat lima masjid lainnya, yakni Al-Jazzar, Al-Majdala, Al-Zeituna, Al-Ramel dan Al-Mu'aleq. Masjid Al-Jazzar adalah masjid terbesar di Akko dan sekaligus kedua terbesar di luar kota Jerusalem.
Namun demikian, Masjid Al-Bahar dengan kubah hijau serta minaretnya yang menjulang di atas pelabuhan tua, membuatnya tampak jauh lebih menawan. Dan akan terlihat kian menakjubkan kala memandangnya dari arah dermaga kapal. Seakan menyatu dalam sebuah lukisan indah dari Akko. Saya pun memotretnya berkali-kali. Klik, klik!
Sementara itu, jejak pasukan Crusaders (sebutan untuk pasukan yang ikut Perang Salib) pun masih bisa ditemukan di Akko. Konon kabarnya, ketika penguasa Ottoman mulai membangun kembali kota ini, mereka sebetulnya membangunnya di atas bekas reruntuhan kota lama yang disebut "Crusader City".
Kota lama itu pun boleh jadi selamanya tertimbun di kedalaman sekitar 8 meter di bawah permukaan tanah, andaikata tidak ditemukan kembali oleh para arkeolog. Hasil penemuan itu memang menakjubkan. Mirip dengan Pompeii di era Romawi. Sebuah kota di bawah tanah yang lengkap!
Itulah Akko! Kota tua yang selalu memesona. Kota yang dahulu kala pun telah memikat Marco Polo, sang petualang dunia, untuk singgah di Akko pada tahun 1271. Kota tua yang ikut menggoda Napoleon Bonaparte untuk menaklukkannya. Meskipun Kaisar Prancis itu gagal total.
Dan setelah ribuan tahun berlalu sejak kota ini pertama didiami. Lalu ratusan tahun berselang usai era Crusaders dan zaman Ottoman, kehidupan di kota tua ini masih terus berdenyut. Dan Anda cukup berjalan kaki saja untuk melintasi zaman. Baik di sekitar pelabuhan maupun di jalan-jalan sempit di kota tua itu. Â
Dan jika di masa lalu, Akko selalu menjadi tempat persinggahan para saudagar, penjelajah, hingga penjajah. Maka kini Akko pun masih tetap menjadi tempat perhentian yang tidak kalah menarik. Setidaknya bagi banyak pelancong dunia!
***