Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Foto Travel: "Memotret" Sejarah di Akko

17 Februari 2023   17:15 Diperbarui: 18 Februari 2023   21:31 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Old Port of Akko yang selalu menarik difoto. Sumber: dokumentasi pribadi

Seberapa lama sebuah kota telah berdiri hingga layak disebut Kota Tua? 500 tahun? Atau mungkin 1.000 tahun. Tetapi, bagaimana kalau sebuah kota ternyata telah didiami sejak lebih dari 5.000 tahun silam? Sejak Zaman Perunggu, bro! Dan itulah Akko! Salah satu kota pelabuhan tertua di dunia. 

Akko (Acre) atau Akka adalah sebuah kota di distrik utara Israel. Kota tuanya, yang berpusat di kawasan "Old Port of Acre" bak sebuah buku sejarah yang sangat tebal. Halaman bukunya dipenuhi berbagai era penaklukan. Dari satu bangsa ke bangsa berikutnya.

Hampir semua bangsa besar pernah mendiaminya. Sebagian bahkan terus mendudukinya. Sebut di antaranya, bangsa Kanaan, Israel, Persia, Yunani, Hashmonayim, hingga Arab. Kota yang kini berpenduduk hampir 50 ribu jiwa itu pun sejatinya ikut dibentuk berbagai kekaisaran besar.

Mulai dari Kekaisaran Romawi, Bizantium, Kesultanan Mamluk, Dinasti Ottoman sampai Kerajaan Inggris. Pasukan Crusaders bahkan menjadikannya sebagai benteng pertahanan terakhir. Meskipun pada akhirnya jatuh ke tangan balatentara Mamluk. Suatu peristiwa penting dalam sejarah yang dikenal sebagai "The Siege of Acre" (1291).

Memotret sebuah bangunan tua yang telah dikonversi menjadi restoran. Sumber: dokumentasi pribadi
Memotret sebuah bangunan tua yang telah dikonversi menjadi restoran. Sumber: dokumentasi pribadi

Dari jejak sejarah yang begitu berliku, Akko pun menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang luar biasa. Bahkan setelah Jerusalem, inilah kota yang diakui paling banyak menyimpan warisan sejarah di seluruh Holy Land. Dan tentu saja, peninggalan bersejarah di Kota Tua Akko pun tidak kalah menggoda banyak fotografer untuk ikut mengabadikannya.  

Fotografi memang selalu menjadi bagian dari sebuah perjalanan. Dan kamera sudah seperti sebuah paspor bagi banyak pecinta perjalanan. Seperti kata Steve McCurry, seorang fotografer kondang asal AS, "My life is shaped by the urgent need to wander and observe, and my camera is my passport."

Memotret sebagian dinding laut di Akko yang terletak di tepi Laut Mediterania. Sumber: dokumentasi pribadi
Memotret sebagian dinding laut di Akko yang terletak di tepi Laut Mediterania. Sumber: dokumentasi pribadi

Akko terletak di barat laut Israel, di tepi Laut Mediterania. Sekitar 26 km di utara kota Haifa. Dan tidak terlalu jauh ke Nazareth yang berjarak 45 km. Dan sejak UNESCO menetapkan kawasan kota tuanya sebagai "UNESCO World Heritage Site" pada tahun 2001, nama kota ini makin terkenal di dunia pariwisata.

Kawasan Kota Tua Akko memang sangat menarik. Dan jelas, very colorful and historical! Banyak warisan sejarah penting tersimpan dengan baik di kota ini selama ratusan tahun. Di sekitar pelabuhan Akko, misalnya, berderet banyak peninggalan dari era Ottoman (Utsmaniyah).

Sebut di antaranya, Khan al-Umdan (Khan of the Pillars), Al-Bahar Mosque, Ahmed Al-Jazzar Mosque dan Citadel. Kesultanan Ottoman memang pernah menguasai Akko dalam waktu cukup lama, yakni dari abad ke-18 sampai abad ke 19.

Membingkai menara lonceng dari Khan al-Umdan yang indah. Sumber: dokumentasi pribadi
Membingkai menara lonceng dari Khan al-Umdan yang indah. Sumber: dokumentasi pribadi
Khan al-Umdan atau Caravanserai of the Pillars adalah salah satu karavanserai terbesar di Akko. Dan juga disebut sebagai yang paling terawat. Didirikan pada tahun 1784, penginapan dari era Ottoman di dekat pelabuhan itu, hingga kini pun masih kokoh berdiri. Lihat saja menara loncengnya. Menjulang tinggi di atas kawasan kota itu.  

Tidak jauh dari Khan al-Umdan berdiri sebuah masjid dengan kubah berwarna hijau yang menawan. Itulah Al-Bahar Mosque (Masjid Laut) yang juga disebut Al-Mina Mosque (Masjid Pelabuhan). Dan banyak pula yang menamakannya Sinan Basha Mosque. Sesuai dengan nama arsitek yang membangunnya.

Masjid Al-Bahar yang indah di pelabuhan Akko. Sumber: dokumentasi pribadi
Masjid Al-Bahar yang indah di pelabuhan Akko. Sumber: dokumentasi pribadi

Di kota tua Akko terdapat sedikitnya enam masjid yang cukup besar. Selain Masjid Al-Bahar, terdapat lima masjid lainnya, yakni Al-Jazzar, Al-Majdala, Al-Zeituna, Al-Ramel dan Al-Mu'aleq. Masjid Al-Jazzar adalah masjid terbesar di Akko dan sekaligus kedua terbesar di luar kota Jerusalem.

Namun demikian, Masjid Al-Bahar dengan kubah hijau serta minaretnya yang menjulang di atas pelabuhan tua, membuatnya tampak jauh lebih menawan. Dan akan terlihat kian menakjubkan kala memandangnya dari arah dermaga kapal. Seakan menyatu dalam sebuah lukisan indah dari Akko. Saya pun memotretnya berkali-kali. Klik, klik!

Kawasan Kota Tua Akko. Sumber: dokumentasi pribadi
Kawasan Kota Tua Akko. Sumber: dokumentasi pribadi

Sementara itu, jejak pasukan Crusaders (sebutan untuk pasukan yang ikut Perang Salib) pun masih bisa ditemukan di Akko. Konon kabarnya, ketika penguasa Ottoman mulai membangun kembali kota ini, mereka sebetulnya membangunnya di atas bekas reruntuhan kota lama yang disebut "Crusader City".

Kota lama itu pun boleh jadi selamanya tertimbun di kedalaman sekitar 8 meter di bawah permukaan tanah, andaikata tidak ditemukan kembali oleh para arkeolog. Hasil penemuan itu memang menakjubkan. Mirip dengan Pompeii di era Romawi. Sebuah kota di bawah tanah yang lengkap!

The Knight's Hall, salah satu ruangan yang pernah digunakan pasukan Salib di Akko. Sumber: Paul Prescott/shutterstock/www.lonelyplanet.com
The Knight's Hall, salah satu ruangan yang pernah digunakan pasukan Salib di Akko. Sumber: Paul Prescott/shutterstock/www.lonelyplanet.com
Itulah Akko! Kota tua yang selalu memesona. Kota yang dahulu kala pun telah memikat Marco Polo, sang petualang dunia, untuk singgah di Akko pada tahun 1271. Kota tua yang ikut menggoda Napoleon Bonaparte untuk menaklukkannya. Meskipun Kaisar Prancis itu gagal total.

Dan setelah ribuan tahun berlalu sejak kota ini pertama didiami. Lalu ratusan tahun berselang usai era Crusaders dan zaman Ottoman, kehidupan di kota tua ini masih terus berdenyut. Dan Anda cukup berjalan kaki saja untuk melintasi zaman. Baik di sekitar pelabuhan maupun di jalan-jalan sempit di kota tua itu.  

Potret kota tua Akko di sekitar pelabuhan Akko yang sangat bersejarah. Sumber: dokumentasi pribadi
Potret kota tua Akko di sekitar pelabuhan Akko yang sangat bersejarah. Sumber: dokumentasi pribadi

Dan jika di masa lalu, Akko selalu menjadi tempat persinggahan para saudagar, penjelajah, hingga penjajah. Maka kini Akko pun masih tetap menjadi tempat perhentian yang tidak kalah menarik. Setidaknya bagi banyak pelancong dunia!

***

Kelapa Gading, 17 Februari 2023

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan:

Semua foto yang digunakan adalah dokumentasi pribadi, kecuali 1 foto Knight's Hall dari Lonely Planet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun