Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

"Chinatown" dari New York sampai Jakarta

20 Januari 2023   19:05 Diperbarui: 22 Januari 2023   12:00 1962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chinatown di San Francisco-California, AS. Sumber: Tony Webster / www.freesftour.com

Tahun Baru Imlek sudah di depan pintu. Perayaan Tahun Kelinci Air ini dipastikan bakal disambut meriah di mana-mana. Tidak hanya di Tiongkok, tetapi juga di berbagai Chinatown atau Pecinan di seluruh dunia. Dari Manhattan di New York, hingga Petak Sembilan di Jakarta Barat. 

Chinatown sejatinya merujuk ke sebuah kawasan kota di luar negara Tiongkok. Sebuah kawasan yang mayoritas penghuninya adalah etnis Tionghoa. Dan ketika orang-orang Tionghoa makin sering merantau sejak ratusan tahun lalu, Chinatown pun tumbuh mengikuti mereka. Mulai dari negara-negara di Asia, Australia, Eropa, hingga Amerika. 

Dalam perkembangan selanjutnya, Chinatown tidak lagi sekedar sebuah enklaf tempat bermukimnya warga keturunan Tionghoa. Tapi, lebih dari itu, Chinatown terus melaju sebagai pusat perdagangan, kebudayaan, kuliner dan pariwisata. Beberapa Chinatown bahkan menjadi destinasi wisata terkemuka di sebuah kota. Chinatown di San Francisco, misalnya.

Chinatown sejatinya telah memberi warna tersendiri bagi sebuah kota. Lihat saja Chinatown di kota megapolitan New York City. Kala sebagian besar wilayah Manhattan dijejalin ratusan bangunan pencakar langit dengan gaya arsitektur modern, Chinatown-nya justru menampilkan pesona berbeda. Sangat kental dengan nuansa oriental.

Chinatown di Manhattan-New York, AS. Sumber: Peter Horree/Alamy Stock Photo/www.theculturetrip.com
Chinatown di Manhattan-New York, AS. Sumber: Peter Horree/Alamy Stock Photo/www.theculturetrip.com

Chinatown di Manhattan, New York, terletak di distrik Lower Manhattan yang juga dikenal sebagai Downtown Manhattan. Berbatasan dengan Lower East Side di timur, Little Italy di sisi utara, Civic Center di belahan selatan. Dan Tribeca di bagian barat. Lokasi yang strategis dan mudah dicapai dari mana-mana.

Dengan populasi mencapai sekitar 150 ribu orang, Chinatown- Manhattan tak pelak lagi merupakan salah satu konsentrasi etnis Tionghoa terbesar di benua Amerika. Dan Chinatown -Manhattan bukan satu-satunya Chinatown di kota terbesar di AS itu. Kota berjuluk The Big Apple itu masih memiliki beberapa Chinatown lainnya.

Setidaknya terdapat 9 (sembilan) Chinatown yang tersebar di beberapa distrik di New York City. Selain yang di Lower Manhattan, kawasan Pecinan juga berkembang di area lain. Seperti yang ada di Flushing- Queens, Brooklyn, Staten Island, dan sebagainya.

Perayaan Imlek di Flushing-Queens, NYC, AS. Sumber: Karen Rubin/www.news-photos-features.com
Perayaan Imlek di Flushing-Queens, NYC, AS. Sumber: Karen Rubin/www.news-photos-features.com

Imigran China konon telah tiba di wilayah Lower Manhattan sejak tahun 1800-an. Pada tahun 1880 saja, daerah kantong sekitar Five Points sudah menampung ratusan imigran. Dan sejak itu pula mereka terus berdatangan. Jumlah terbanyak tiba pada tahun 2013. Kala lebih dari 19 ribu imigran masuk ke kota New York dan sekitarnya. 

Gelombang imigran juga banyak berdatangan di era California Gold Rush (1848-1855). Kala itu tercatat sekitar 67 ribu imigran asal Negeri Tirai Bambu yang tergiur berita perburuan emas datang ke California. Akan tetapi, dongeng emas yang bisa ditemukan dengan mudah ternyata tidak sesuai kenyataan. 

Mereka pun terpaksa mencari pekerjaan lain demi bertahan hidup. Ada yang kerja di konstruksi rel kereta api. Banyak lainnya mulai membuka usaha sendiri di dekat Portsmouth Square dan sekitar Dupont Street, San Francisco. Dupont Street kini dikenal sebagai Grant Avenue. Dan inilah cikal bakal Chinatown di salah satu kota terindah di AS itu. 

Chinatown-San Francisco, AS. Sumber: Tourism Media / www.travelocity.com
Chinatown-San Francisco, AS. Sumber: Tourism Media / www.travelocity.com

Chinatown San Francisco adalah salah satu Chinatown paling terkenal. Tidak hanya di Amerika, tetapi di dunia. Chinatown San Francisco, yang berpusat di sekitar Grant Avenue dan Stockton Street, diakui sebagai salah satu pecinan terbesar dan tertua di wilayah Amerika Utara.

Sejak pembentukannya pada tahun 1848, Chinatown San Francisco ikut berperan penting dalam sejarah dan budaya yang dibawa para imigran China yang telah tiba sejak era perburuan emas di California. Begitu kentalnya warna Chinese di kawasan ini, wisatawan yang bertandang ke sini pun bak terlempar ke sebuah kota di China. Bukan di Amerika!

Negara Bagian California sendiri memiliki beberapa Chinatown lainnya, yakni Chinatown di San Diego, Sacramento, Oakland dan Los Angeles. Chinatown Los Angeles pun cukup tenar. Meskipun tidak sebesar yang di San Francisco, tetapi begitu seringnya menjadi lokasi syuting banyak film terkenal, nama Pecinan ini pun ikut mendunia. 

Chinatown Los Angeles-California, AS. Sumber: www.expedia.com
Chinatown Los Angeles-California, AS. Sumber: www.expedia.com
Tidak hanya di Amerika Serikat, Chinatown juga tersebar di beberapa kota di Kanada. Antara lain, di Vancouver, Calgary, Toronto dan Montreal. Sebelum tahun 1900, hampir semua warga keturunan Tionghoa di Kanada menetap di wilayah British Columbia, provinsi paling barat dari Kanada. Tapi, setelah itu menyebar ke berbagai provinsi lainnya.

Chinatown Vancouver, yang berpusat di sekitar Pender Street dan Main Street, adalah Chinatown terbesar di negara asal penyanyi Celine Dion itu. Dan sekaligus paling terkenal. Uniknya, karena jumlah etnis Tionghoa yang sangat besar di kota ini, khususnya imigran yang berasal dari wilayah Hong Kong, nama kota ini pun kerap dipelesetin sebagai "Hongcouver". 

Chinatown di Vancouver, Kanada. Sumber: Roy Langstaff/Alamy Stock Photo/www.culturetrip.com
Chinatown di Vancouver, Kanada. Sumber: Roy Langstaff/Alamy Stock Photo/www.culturetrip.com

Bergeser ke benua Eropa, Chinatown juga tumbuh di beberapa kota di Eropa. Sebut misalnya, Chinatown di London-Inggris, Antwerp-Belgia, Paris dan Lyon di Prancis. Chinatown di London yang termasuk dalam wilayah City of Westminster, telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata kuliner yang ramai dikunjungi wisatawan.  

Berlokasi di sekitar Gerrard Street, Chinatown ini dipadati berbagai jenis restoran, toko suvenir, toko roti, supermarket dan sebagainya. Lokasinya yang strategis membuatnya kian populer saja. Sangat dekat dengan berbagai objek wisata ternama di London. Leicester Square, misalnya, hanya berjarak sekitar 300 meter dari situ. Pun Covent Garden dan Piccadilly Circus. Cukup jalan kaki sekitar 6- 7 menit. 

Chinatown di London, Inggris. Sumber: www.huesofdelahaye.com
Chinatown di London, Inggris. Sumber: www.huesofdelahaye.com
Lain London, lain pula Paris. Chinatown Paris memiliki warna Asia yang jauh lebih kuat. Meskipun disebut "Chinatown", tetapi kawasan ini lebih tepat disebut "Asia Town". Nama resminya sendiri memang bukan Chinatown, tetapi "The Quartier Asiatique". Dan kerap juga disebut "Petite Asie" alias Asia Kecil.

Inilah pusat komersial dan budaya komunitas Asia terbesar di Paris, ibu kota Prancis. Terletak di tenggara Paris, Chinatown ini sejatinya juga merupakan kawasan pemukiman banyak imigran asal negara Asia lainnya, seperti Vietnam, Laos dan Kamboja. Imigran Asia pertama yang mendiami kawasan ini adalah imigran Vietnam pada tahun 1970-an. 

Parade Tahun Baru Imlek di Chinatown Paris. Sumber: Myrabella/ wikimedia.org
Parade Tahun Baru Imlek di Chinatown Paris. Sumber: Myrabella/ wikimedia.org
Tidak hanya di benua Amerika dan Eropa. Chinatown juga berkembang di Australia, seperti di Sydney dan Melbourne. Dan di banyak kota lain di beberapa negara di Asia. Mulai dari Jakarta-Indonesia, Singapore, Kuala Lumpur-Malaysia, Bangkok-Thailand, Ho Chi Minh City-Vietnam, Manila-Filipina sampai Yokohama- Jepang.

Bagi yang pernah ke Singapore, pasti tahu kawasan Chinatown di negara jiran itu. Apalagi yang suka berbelanja di People's Park. Kawasan belanja paling terkenal di Chinatown-Singapore. Sedangkan, yang suka berburu barang suvenir sekaligus kuliner di Kuala Lumpur, tentu saja mengenal area sekitar Petaling Street, Chinatown-nya Kuala Lumpur.

Buddha Tooth Relic Temple di Chinatown-Singapore. Sumber: dokumentasi pribadi
Buddha Tooth Relic Temple di Chinatown-Singapore. Sumber: dokumentasi pribadi

Namun demikian, Chinatown tertua di Asia konon berada di Manila, Filipina. Itulah Binondo, sebuah distrik di Ibu Kota Filipina, yang disebut-sebut sebagai Chinatown-nya Manila. Binondo didirikan pada tahun 1594 oleh penjajah Spanyol dan diperuntukkan bagi etnis Tionghoa di masa itu. Tujuannya tidak lain agar bangsa penjajah itu dapat mengawasi gerak gerik mereka.

Boleh jadi, tidak berbeda dengan sejarah pendirian Chinatown di kawasan Glodok. Kawasan yang dulunya berada di luar tembok benteng Batavia itu, memang ditetapkan penjajah Belanda sebagai pemukiman etnis Tionghoa sejak tahun 1740. Maksudnya jelas. Untuk mengisolasi mereka pasca peristiwa Geger Pecinan.

Perayaan Imlek di Petak Sembilan, Glodok. Sumber: dokumentasi pribadi
Perayaan Imlek di Petak Sembilan, Glodok. Sumber: dokumentasi pribadi
Chinatown di Indonesia sebetulnya tidak hanya di kawasan Petak Sembilan, Glodok. Di beberapa kota lain pun ada. Meskipun tidak setenar Pecinan Glodok. Misalnya, di Makassar, Singkawang, Surabaya dan Medan. Tentu saja, kawasan Pecinan itu perlu direvitalisasi. Dan selanjutnya di-branding sebagai Chinatown.

Bagaimanapun juga, merek "Chinatown" sudah sangat mendunia. Chinatown tidak lagi sekedar bagian dari sejarah sebuah kota. Tetapi, di era terkini, Chinatown pun bisa dikembangkan menjadi sebuah destinasi wisata andalan.

***

Kelapa Gading, 20 Januari 2023

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan: 

Semua foto yang digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun