Tahun Baru Imlek sudah di depan pintu. Perayaan Tahun Kelinci Air ini dipastikan bakal disambut meriah di mana-mana. Tidak hanya di Tiongkok, tetapi juga di berbagai Chinatown atau Pecinan di seluruh dunia. Dari Manhattan di New York, hingga Petak Sembilan di Jakarta Barat.Â
Chinatown sejatinya merujuk ke sebuah kawasan kota di luar negara Tiongkok. Sebuah kawasan yang mayoritas penghuninya adalah etnis Tionghoa. Dan ketika orang-orang Tionghoa makin sering merantau sejak ratusan tahun lalu, Chinatown pun tumbuh mengikuti mereka. Mulai dari negara-negara di Asia, Australia, Eropa, hingga Amerika.Â
Dalam perkembangan selanjutnya, Chinatown tidak lagi sekedar sebuah enklaf tempat bermukimnya warga keturunan Tionghoa. Tapi, lebih dari itu, Chinatown terus melaju sebagai pusat perdagangan, kebudayaan, kuliner dan pariwisata. Beberapa Chinatown bahkan menjadi destinasi wisata terkemuka di sebuah kota. Chinatown di San Francisco, misalnya.
Chinatown sejatinya telah memberi warna tersendiri bagi sebuah kota. Lihat saja Chinatown di kota megapolitan New York City. Kala sebagian besar wilayah Manhattan dijejalin ratusan bangunan pencakar langit dengan gaya arsitektur modern, Chinatown-nya justru menampilkan pesona berbeda. Sangat kental dengan nuansa oriental.
Chinatown di Manhattan, New York, terletak di distrik Lower Manhattan yang juga dikenal sebagai Downtown Manhattan. Berbatasan dengan Lower East Side di timur, Little Italy di sisi utara, Civic Center di belahan selatan. Dan Tribeca di bagian barat. Lokasi yang strategis dan mudah dicapai dari mana-mana.
Dengan populasi mencapai sekitar 150 ribu orang, Chinatown- Manhattan tak pelak lagi merupakan salah satu konsentrasi etnis Tionghoa terbesar di benua Amerika. Dan Chinatown -Manhattan bukan satu-satunya Chinatown di kota terbesar di AS itu. Kota berjuluk The Big Apple itu masih memiliki beberapa Chinatown lainnya.
Setidaknya terdapat 9 (sembilan) Chinatown yang tersebar di beberapa distrik di New York City. Selain yang di Lower Manhattan, kawasan Pecinan juga berkembang di area lain. Seperti yang ada di Flushing- Queens, Brooklyn, Staten Island, dan sebagainya.
Imigran China konon telah tiba di wilayah Lower Manhattan sejak tahun 1800-an. Pada tahun 1880 saja, daerah kantong sekitar Five Points sudah menampung ratusan imigran. Dan sejak itu pula mereka terus berdatangan. Jumlah terbanyak tiba pada tahun 2013. Kala lebih dari 19 ribu imigran masuk ke kota New York dan sekitarnya.Â
Gelombang imigran juga banyak berdatangan di era California Gold Rush (1848-1855). Kala itu tercatat sekitar 67 ribu imigran asal Negeri Tirai Bambu yang tergiur berita perburuan emas datang ke California. Akan tetapi, dongeng emas yang bisa ditemukan dengan mudah ternyata tidak sesuai kenyataan.Â