Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Warga China pun Mudik Imlek di Tengah Badai Covid-19

19 Januari 2023   13:01 Diperbarui: 19 Januari 2023   13:05 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon penumpang di sebuah stasiun kereta di China. Sumber: Xinhua/www.globaltimes.com

Calon penumpang di bandara internasional Pudong, Shanghai. Sumber: VCG/www.global.chinadaily.com
Calon penumpang di bandara internasional Pudong, Shanghai. Sumber: VCG/www.global.chinadaily.com

Akan tetapi, pada saat yang sama, liburan Imlek di China juga membuat banyak pihak kian ketar-ketir. Pasalnya, sejak pencabutan kebijakan Nol-Covid pada Desember 2022 lalu, kasus covid-19 pun meningkat drastis. Seperti dilaporkan The Guardian, antara tanggal 8 Desember 2022- 12 Januari 2023, jumlah kematian akibat covid-19 di China telah mencapai 60,000 orang. 

Beberapa analis bahkan memperkirakan jumlah korban akan kian melonjak kala mudik massal berlangsung selama perayaan Tahun Baru Imlek. Dan kecemasan ini memang sangat beralasan. Pemerintah China pun akhirnya ikut menghimbau warganya untuk tidak harus pulang kampung. Cukup "merayakan di mana pun Anda berada"!

Lalu apakah himbauan itu efektif? Tidak juga. Tradisi mudik di China telah berlangsung selama ratusan tahun. Dan ritual budaya ini kian tidak tertahankan di tahun ini. Setelah nyaris 'terkurung' selama lebih dari dua tahun terakhir akibat kebijakan Nol-Covid, kini saatnya pulang kampung. 

Ilustrasi mudik massal di sebuah terminal bus di China. Sumber: Picture Alliance/DPA/www.dw.com
Ilustrasi mudik massal di sebuah terminal bus di China. Sumber: Picture Alliance/DPA/www.dw.com

"I am not worried about the virus. Because we are young, our immunity is okay," kata Zhou Ning, 37 tahun, kepada Reuters di luar stasiun kereta Shanghai. Zhou Ning sedang bersiap pulang ke kampung halamannya di Bazhong, sebuah kota yang terletak di di timur laut provinsi Sichuan. 

Pekerja migran lainnya, Feng Hongwei, pun demikian. Dan boleh jadi sama dengan jutaan pemudik lainnya, Feng Hongwei pun hendak pulang ke kampung halamannya di Puyang, Henan. "I haven't seen my parents in two years". (Saya belum melihat orang tua saya dalam dua tahun).

Memang serba sulit. Jangankan sekedar himbauan, ada larangan pun, banyak warga China sudah bertekad pulang kampung. Betapapun, kampung halaman adalah destinasi terbaik bagi siapapun. Tidak hanya bagi warga China. Tapi juga bagi banyak warga dunia lainnya.  

***

Kelapa Gading, 19 Januari 2023

Oleh: Tonny Syiariel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun