Dan tentu saja, sedikit di luar pusat kota Banjarmasin, banyak wisatawan pun tidak melewatkan Jembatan Sei Alalak, Jembatan Barito dan Lok Baintan. Jembatan Sei Alalak sendiri kini disebut-sebut sebagai ikon baru kota Banjarmasin. Dan soal Pasar Terapung Lok Baintan akan saya tulis dalam artikel terpisah.Â
Dengan berbagai pertimbangan di atas, saya pun akhirnya memilih sebuah hotel yang berlokasi di Jalan Lambung Mangkurat. Persis di jantung kota Banjarmasin. O ya, saya memang lebih menyukai lokasi hotel di pusat kota. Alasannya simple. Mudah berjalan kaki ke mana-mana.
Dan begitu pula yang saya lakukan ketika mengunjungi Banjarmasin di awal bulan Desember 2022 lalu. Dari hotel ke Masjid Sabilal, contohnya, hanya berjarak sekitar 700 meter. Tidak lebih dari 10 menit berjalan kaki. Dengan jarak yang hampir sama pula ke Patung Bekantan.
Masjid Sabilal Muhtadin, yang juga dikenal sebagai Masjid Raya Sabilal Muhtadin, adalah masjid terbesar di Banjarmasin. Kapasitas masjid ini mencapai 15,000 jemaah. Dan tidak hanya ukurannya yang impresif. Masjid ini pun memiliki gaya arsitektur yang sangat indah.
Tidak heran, Masjid Sabilal menjadi salah satu destinasi wisata populer di Banjarmasin. Saya sendiri mengunjunginya dua kali. Baik di pagi hari maupun menjelang maghrib. Kala lampu-lampu masjid yang telah dinyalakan membuatnya tampil kian memesona. Persis seperti foto terlampir berikut.
Selain pesona arsitekturnya, masjid yang dibangun tahun 1981 sebagai penghormatan terhadap ulama besar Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari itu, ternyata menyimpan sejarah yang menarik. Khususnya terkait lokasi berdirinya masjid megah ini. Bagaimana tidak, masjid ini berdiri di bekas tanah asrama tentara Pulau Tatas.Â
Konon kabarnya, di era kolonialisme Belanda, lokasi ini dikenal sebagai Fort Tatas atau Benteng Tatas. Sebuah bekas benteng pertahanan militer Belanda di wilayah Kalimantan Selatan.
Tidak jauh dari Masjid Sabilal, cukup menyeberang jalan saja, terdapat Taman Siring Sungai Martapura. Kawasan bersantai di tepian Sungai Martapura ini menyajikan spot foto menarik ke arah Sungai Martapura dan Menara Pandang Banjarmasin. Juga lokasi ideal menikmati senja yang indah di kota ini.
Lokasi itu pun sangat dekat ke Taman Siring Nol Kilometer Banjarmasin. Spot foto lain yang terletak di seberang bekas kantor gubernur Kalimantan Selatan. Kantor gubernur sendiri saat ini tentu saja sudah pindah ke Banjarbaru, ibu kota baru dari Provinsi Kalimantan Selatan.
Setelah menyusuri sisi barat Sungai Martapura hingga Jembatan Pasar Lama, saya memutuskan menyeberang ke sisi lainnya. Tempat berdirinya beberapa objek wisata lainnya, antara lain Menara Pandang, Pasar Terapung Kapten Piere Tendean dan Patung Bekanten.